Perseroan Terbatas Perusahan Lisrik Negara (PLN) Cabang Bima Ranting Woha Kabupaten Bima saat ini menerima 2.000 pelanggan baru selama periode Januari hingga April 2012. Jumlah itu termasuk pelanggan prayabar.
Kepala PLN Ranting Woha, Muhamad Yamin, mengatakan, animo masyarakat yang memasang listrik terbilang tinggi. Mereka dikategorikan konsumen rumah tangga dan industri rumah-tangga. “Alhamdulillah masyarakat sudah tidak lagi saling memberikan aliran dari rumah ke rumah, karena akibatnya fatal. Cara itu akan memicu kebakaran akibat arus pendek listrik,” katanya di kantor ranting setempat, Rabu (27/3).
Dijelaskannya, pihak PLN telah menentukan biaya pemasangan baru listik berdasarkan jumlah kilowhat (Kwh) sesuai keinginan pelanggan. Tarif pemasangan baru itu sesuai yang disosialisasikan, yakni 450 VA senilai Rp 337.500 ditambah stroom perdana Rp29 ribu, 900 VA senilai Rp675 ribu ditambah strum perdana Rp29 ribu, 1300 VA senilai Rp975 ribu ditambah strum perdana Rp29 ribu, dan 2.200 VA senilai Rp1,650 juta ditambah stroom perdana Rp29 ribu.” Kebanyakan pemasangan prabayar rumah. Yang memasang 1.300 VA hanya dua-tiga pelanggan saja. Biaya tersebut berlaku merata seluruh wilayah di indonesia,“ jelasnya.
Dikatakannya, wilayah yang ditangani PLN Ranting Woha meliputi sepuluh kecamatan, yakni kecamatan Woha, Belo, Palibelo, Monta, Lambitu, Langgudu, Parado, Bolo, Madapangga, dan Soromandi. “Semua wilayah itu akan kita tangani apabila ada gangguan,” ujarnya.
Ditambahkan, ganguan listrik yang terjadi dua pekan terakhir, karena kerap terjadi lepas beban. Jika pemakian listrik di atas target, maka mesin pembangkit diesel akan mengalami trip. Untuk mengaktifkan kembali listrik agar menyala, membutuhkan waktu dua hingga tiga jam. “Selain karena kemampuan mesin, gangguan yang terjadi kemarin karena cuaca ekstrim. Banyak pohon tumbang yang mengenai tiang listrik,” terang Yamin. (K01)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
