Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Ratusan Rumah Warga Tolotongga Terendam Banjir

          Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Bima dan sekitarnya, Minggu (18/3) dini hari, menyebabkan Ratusan rumah di lingkungan Tolotongga Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota, terendam banjir. Kendati arus dan volume air-nya tidak begitu besar, namun kondisi itu mengakibatkan aktivitas warga setempat, lumpuh.

       

 Intensitas hujan yang tinggi dengan durasi waktu yang cukup lama tersebut, menggenangi seluruh ruangan rumah warga berpondasi rendah. Hanya rumah dengan pondasi tinggi yang luput dari genangan air. Kendati tidak sampai menimbulkan korban dan kerugian materi, namun warga merasa tidak nyaman, karena setiap tahun selalu menjadi langganan banjir ketika hujan.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

          Warga Tolotongga, Muhammad, mengaku, kondisi seperti itu sudah biasa dialami masyarakat Jatiwangi secara umum, ketika hujan mengguyur dengan intensitas rendah maupun tinggi.

          Katanya, air kiriman dari pegunungan sulit dibendung hingga menggenangi rumah warga. Untungnya, banjirkali ini tidak menimbulkan kerugian banyak bagi warga setempat. “Walaupun tidak terlalu besar, namun kerugian tetap ada walaupun tidak terlalu besar,” katanya.

          Menurut Muhammad, salahsatu faktor penyebab rumah warga selalu digenangi air ketika hujan, karena tidak adanya saluran pembuangan yang memadai untuk aliran air. Kondisi itu, diperparah lagi dengan banjir kiriman dari pegunungan, sehingga wilayah Tolotongga menjadi langganan banjir.

          Katanya, khusus wilayah Jatiwangi, memerlukan penanganan khusus dari pemerintah, terutama masalah saluran pembuangan. Pada wilayah setempat, menurut Muhammad, harus dibangun saluran pembuangan besar yang bukan dalam bentuk tender proyek, namun diserahkan pembangunannya melalui swadaya masyarakat, sehingga bisa dibangun saluran yang sesuai dengan kapasitas debit air.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

          Dikatakannya, selama ini, pembangunan saluran pembuangan yang ditenderkan tidak memadai dankualitasnya sangat rendah. “Kalau pemerintah mau membangun saluran pembuangan silahkan kerahkan masyarakat, jangan ditenderkan. Kami siap membangun sesuai kebutuhan kami sendiri. Untuk masalah pengaturan keuangan biarlah urusan pemerintah, kami hanya bekerja saja,” katanya.

          Camat Asakota, Lalu Sukarsana, S.IP, saat memantau lingkungan setempat, Minggu pagi, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap bahaya banjir dan angin kencang. Warga juga diingatkan agarmembuang sampah pada tempatnya, tidak membuang di selokan atau di sungai, karena akan menyebabkan penyumbatan dan genangan.

          Khusus bagi korban banjir, dikuinya, aparat kecamatan dan kelurahan sudah mendata. Diharapkannya, bagi korban banjir yang terparah, dapat diberikan bantuan oleh pemerintah.

          Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Bima, Drs. Mukhtar Landa, MH, mengaku, pemerintah tetap mengupayakan adanya bantuan tanggap darurat. Hanya saja, untuk menyalurkannya, Dinsosnakertrans masih menunggu laporan resmi dari pihak Kelurahan dan Kecamatan. (BE.18)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Personel Polsek Madapangga Polres Bima Polda NTB yang dikendalikan oleh Kapolseknya Ipda Kader melaksanakan patroli dan pemantauan banjir di Desa Monggo dan...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Sehari setelah bencana alam banjir menghanyutkan 1 rumah warga di desa Pesa, Kecamatan Wawo, (5/3), Wakil Bupati Bima H. Dahlan M. Noer,...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Bencana hidrometodologi berupa banjir yang melanda 3 kecamatan di Kabupaten Bima yang terjadi pada Minggu (5/3/2023) lalu telah berdampak pada tiga Kecamatan...

Opini

Oleh : Lavia Farareta Sudah beberapa hari terakhir curah hujan di wilayah Bima dan Dompu meningkat. Bahkan pada kemarin terjadi hujan yang menyebabkan banjir...

Opini

Oleh : Munir Husen (Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Bima)   Banjir adalah mata rantai kerusakan hutan yang parah dan kerusakan lingkungan, seperti halnya...