Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Tragedi Pembakaran Manusia Disayangkan

Warga Kecamatan Sape bereaksi terhadap kasus pembakaran pemuda Lanta Barat Kecamatan Lambu di kawasan pantai Papa, Rabu pagi. Mereka menyayangkan aksi brutal itu dan mengharapkan agar aparat meningkatkan razia pada malam hari di areal itu.

 

Hingga tadi malam, kasus tragis yang merenggut nyawa Mukri (30 tahun), warga Desa Lanta Barat Kecamatan Lambu Kabupaten Bima dan  Burhan (30 tahun), warga Desa Sumi Kecamatan Lambu itu menjadi bahan perbincangan hangat. Ada yang bersimpati karena selayaknya terdapat cara lain untuk menghukum kesalahan seseorang, ada juga yang memvonisnya sebagai implikasi dari perbuatan. Namun, sebagian yang lain meminta agar aparat Kepolisian di Lambu dan Sape meningkatkan patroli, khususnya pada malam hari.   

Iklan. Geser untuk terus membaca.

 Menurut warga Sape, Faizal, kasus itu jangan sampai terulang karena menjadi preseden buruk. Ada mekanisme pertanggungjawaban hukum bagi warga yang dianggap bersalah. Berdasarkan informasi yang berkembang, memang kasus pencurian ternak kerap muncul di Lambu, khususnya ternak berbadan besar. Oleh karena itu, aparat Kepolisian sebaiknya meningkatkan patroli seperti di Papa, karena warga masih terbiasa melepas ternak.

 “Pencurian ternak di sana kabarnya marak akhir-akhir ini,” katanya di Sape, kemarin.

Warga Sape lainnya, Salahudin, mengatakan kasus itu bisa dikatakan merupakan puncak dari akumulasi keresahan masyarakat selama ini yang mengaku sering kehilangan ternak. Kasus itu diharapkan menjadi pelajaran bagi siapa saja agar berhati-hati melepas ternak dan tidak bernafsu mengambil hak orang lain.

Katanya, aparat Kepolisian sebaiknya menelusuri kasus itu, apalagi ada kabar melibatkan komplotan lebih dari dua orang.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Informasi yang berkembang, katanya, aksi pencurian ternak memang marak dan diduga para pelakunya kaum muda, mereka  sangat lihai mencari sasaran. Mereka menggunakan potas atau racun yang dibubuhi pada makanan sehingga ternak kelimpungan.

Ternak yang ketahanan tubuhnya lemah akan ambruk lebih cepat di sekitar areal, sedangkan yang lebih kuat akan panik dan bisa mati di areal lain. “Ternak yang mati di tempat yang jauh ini tidak diuber oleh para pencuri,” katanya. (BE.12)          

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.-    Ini harapan kerabat H. Pasa Rinto (70), warga Desa Wadukopa Kecamatan Soromandi yang tewas dibakar lantaran diduga dukun santet dua pekan lalu. Merekamendesak...

Dari Redaksi

  Dua kasus pengguguran kandungan (aborsi) mengguncang daerah Bima, awal pekan ini. Selasa lalu janin ditemukan di Kelurahan Dara dan ditimbun di dalam rumah...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.com.-Tersangka kasus pembakaran kampus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima, A (22), mahasiswa setempat, hingga kini belum menghadiri panggilan penyidik...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.-Akademisi Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Bima, Nasaruddin, MPd.I, menyayangkan aksi pembacokan di Kecamatan Sape yang berawal dari dendam pribadi, kemudian berakhir...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.com.- Akademisi Sekolah Tinggi Agama Islam Muhamadiyah (STAIM) Bima, Ilham, MPd.I menyayangkan oknum pelajar yang ditangkap karena diduga membawa ganja. Perbuatan itu...