
Wawali juga tinjau UN
Sebanyak 670 siswa Madrasyah Aliyah (MA) negeri dan swastase-Kota Bima mengikuti Ujian Nasional (UN), Senin (16/4). Secara nasional, siswa dihadapkan dengan materi ujian Bahasa Indonesiapada hari pertama UN.
Siswa MA terbanyak yang mengikuti UN hari pertama adalah MAN 1 Kota Bima. Kemudian MAN 2 dengan jumlah siswa sebanyak 221, disusul MA Al-Husainy (86 siswa), MA Muhamadiyah (36 siswa), MA Darul Hikmah (30 siswa), dan MA Nurul Ihsan (20 siswa).
Berdasarkan laporan Kepala Seksi (Kasi) Mapenda Kantor Kementrian Agama (Kemnag) Kota Bima, Drs.H.A.Munir, tidak satupun siswa yang berhalanganpadahari pertama UN tersebut.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemnag Provinsi NTB juga mengutus jajaran bidang Mapenda untuk memantau secara langsung pelaksanaan UN. Tujuannya, untuk memastikan pelaksanaan UN yang bersih dan jujur.
Munir melaporkan,berdasarkan hasil pantauan hari pertama UN dari empat hari yang dijadwalkan,semuanya berlangsung lancar. Diyakininya, hingga akhir penyelenggaraan UN nanti, akan berlagsung sesuai harapan.
Dia telah telah mengintruksi seluruh Kepala MA agar bisa menyelenggarakan UN dengan nyaman dan aman, sehingga kosentrasi siswa bisa terfokus pada soal UN.
Diakuinya, selama UN berlangsung pada hari pertama itu, belum menemukan kejanggalan terhadap lembaran soal dan kunci jawaban yang cacat. Selain itu, tidak ditemukanperilaku siswa yang menyontek. “Saya tidak ingin UN berlangsung buruk, apalagi sampai suasana gaduh atau bising sehingga memengaruhi kosentrasi siswa,” katanya.
Munir mengingatkan pengawas UN untuk bersikap independen dan tidak menciptakan hal-hal yang dapat mengganggu penyelenggaraan UN.Sepertimeminta siswa untuk mematikan Handphone (HP), karena kuatir nada dering dapat mengganggu kosentrasi siswa lain yang sedang mengerjakan soal.
Berkaitan dengan angka kelulusan, Munir optimis seluruh siswa MA lulus dengan nilai yang memuaskan. “Saya harus yakin bahwa 670 siswa madrasyah bisa lulus semua dan mampu meningkatkan prestasi capaian nilai dari tahun lalu,” ujarnya.
Diingatkannya, seluruh siswa madrasyah agar hati-hati dan teliti mengerjakan soal UN. Tidak terburu-buru dan mendahulukan soal yang dianggap mudah. Selain itu, siswa diminta untuk tetap mengharapkan bantuan Allah melalui doa sehingga hasil yang diharapkan bisa diperoleh. “Saat ini,peran orangtua sangat penting untuk mengawasi dan mendampingi proses pembelajaran anak. Tidak membuat psikologi anak menurun dan terus memberikan dorongan untuk menjadi yang terbaik bagi anak, sehingga hasil UN bisa maksimal,” terangnya. (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
