Kota Bima, Bimakini.com.- Anggota DPR RI, Dr. Abdurrahman Abdullah menjelaskan pelatihan yang memilih SD dan PAUD sebagai sasaran, karena mereka masih kosong. Ibarat selembar kertas yang belum ditulisi. Pembinaan dan pembentukan karakter berpikir anak dinilai paling efektif jika dimulai sejak dini.
Katanya, pelajaran matematika dipilih sebagai tema pelatihan, karena selama ini satu-satunya pelajaran yang dianggap paling susah dan rumit. Faktanya bisa dilihat bahwa nilai matematika cenderung selalu rendah secara umum dibanding dengan mata pelajaran lainnya.
Ketakutan (fobia) siswa terhadap pelajaran matematika, katanya, melahirkan ketidaksukaan anak didik untuk belajar dan memahami lebih jauh. Bahkan, ketidaksukaan itu akan berlanjut hingga kebencian terhadap guru.
“Untuk itulah, kita ingin mengajarkan metode yang didasarkan dengan kecintaan, jika siswa sudah cinta dengan guru maka pelajaran akan terasa menyenangkan bagi mereka,” jelas politisi Partai Demokrat ini.
Alasan lain yang menyebabkan siswa tidak suka terhadap matematika, jelasnya, yakni metode yang digunakan guru saat menransformasikan pelajaran itu tidak tepat. Dicontohkannya seperti mengajarkan siswa belajar memahami hal yang abstrak, sehingga sulit untuk diterima karena faktor usia belum memungkinkan.
Untuk itu, ujarnya, guru harus mengajarkan siswa untuk memahami hal-hal yang kongkrit dulu dengan membahasakan segala apa yang tampak bagi mereka. Apalagi, matematika merupakan ilmu yang sangat aplikatif dan bersentuhan langsung dengan kehidupan sehari-hari.
Dia mengharapkann, pelatihan itu dapat meningkatkan kualitas pendidikan pada aspek mutu guru, khususnya guru matematika SD dan PAUD di Kota Bima. Dia berjanji akan terus berupaya memberikan konstribusi bagi kemajuan daerah, terutama pada sektor pendidikan. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
