Kota Bima,bimakini.com,-
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Tambora yang terletak di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi normal.
“Berdasarkan hasil analisis data visual, kegempaan, dan potensi bahaya, maka terhitung tanggal 9 April 2012, pukul 15.00 Wita, status kegiatan Gunung Tambora diturunkan dari Waspada (Level II) menjadi Normal (Level I),” demikian diumumkan dalam situs PVMBG, Selasa, seperti dilansir vivanews.com.
Meski berada di level terendah kegunungapian, PVMBG terus melakukan pemantauan intensif. “Status kegiatan Gunung Tambora akan dinaikkan kembali jika terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.”
Masyarakat di sekitar Tambora juga tidak dibolehkan memasuki kompleks kawah. “Mengingat kawah sebagai pusat letusan dan gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan bagi kehidupan,” demikian perintah PVMBG.
Warga juga diharapkan memelihara ketenangan dan tidak terpancing isu letusan Gunung Tambora. Sebelumnya, pada Kamis 8 September 2011, Gunung Tambora naik status menjadi Siaga atau Level III. Berbeda dengan di wilayah lain, di mana warga mengabaikan kenaikan status gunung berapi, masyarakat sekitar Tambora justru berinisiatif mengungsi. Bahkan, warga di luar kawasan rawan bencana.
Warga saat itu kuatir horor hampir dua abad silam akan terulang, saat Tambora mengamuk dahsyat pada 10 April 1815. Data Volcanic Explosivity Index (VEI) skala 1-8, indeks letusan gunung yang mirip skala Richter untuk mengukur kekuatan gempa, letusan Tambora 1815 berada di skala 7.
Kekuatan letusan Tambora adalah yang terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah. Akibatnya, tak hanya menghancurkan dan membawa maut di Hindia Belanda. Letusan Tambora mengubah iklim dunia, ribuan orang tewas akibat epidemi tifus dan kelaparan di belahan dunia lain.
Panas yang menyembur melubangi atmosfer dan mengubah iklim dunia. Tak ada musim panas pada 1816 di Eropa dan Amerika Utara – ‘the year without summer’'. Tambora turun ke dalam tanah beberapa ribu kaki, meninggalkan kawah besar di puncaknya.
Pada April 2015 mendatang akan diperingati dua abad letusan dahsyat Tambora. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
