Bagaimana pelaku beraksi? Kapolres Bima Kota, AKBP Kumbul KS, SH, SIK, mengatakan berdasarkan keterangan pemilik toko. Sebelum perampok beraksi, ada dua orang yang berpura membeli emas. Tak lama berselang dua orang muncul laku dengan menodongkan senjata api (senpi).
Akibatnya pemilik toko tidak berdaya menghadapi perampok yang menggunakan senpi tersebut. Mereka pun memecahkan kaca etalase dan leluasa menggasak perhiasan emas yang terpajang. “Jumah kerugian materi pemiliknya saat ini belum diketahui karena masih dihitung, kasus ini masih kita lakukan proses penyelidikan apakah ada keterkaitannya dengan jaringan luar juga, tetapi ciri-ciri pelaku sudah diketahui dan sudah ada sketsanya,” jelas Kumbul usai olah TKP, Jumat siang. Salah seorang warga, Dewi, pemilik warung bakso yang bersebelahan dengan toko emas itu menceritakan peristiwa perampokan tersebut terjadi ketika suasana sepi. Karena warga saat itu sedang menunaikan shalat Jumat., Toko Emas Murni saat itu hanya dijaga Mei, sehingga pelaku leluasa menjalankan aksinya.
Meski tidak melihat langsung kejadiannya, namun dari kamar mendengar teriakan Mei, serta terdengar kaca yang pecah. Dewi mengira ada keributan biasa dan tidak menyangka ada peristiwa perampokan. Ketika mendengar teriakan yang kian remain akhirnya bergegas keluar dan melihat empat orang pemuda yang lari keluar dari toko sambil menggenggam senjata api. “Saat itulah baru saya sadar bahwa ada perampokan, saya melihat para perampok itu langsung lari menggunakan sepeda motor kearah barat dan menghilang, dua orangnya memakai masker dan dua lainnya tidak,” ceritanya di Pasar.
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
