Aktivitas bongkar-muat barang di depan toko Sumber Mas seringkali disorot oleh masyarakat dan pengendara, karena mengganggu arus lalulintas dan menimbulkan kemacetan. Sampai sekarang pun pemandangan tidak tertib itu masih saja terlihat. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Bima pun sering bertindak, namun tidak berlangsung lama, karena kemacetan masih tetap terlihat. Sampai kapan?
Warga Kota Bima, Adi, mengaku saat siang hari jika ada bongkar-muat barang di depan toko itu, arus lalulintas pasti macet karena jalanan sempit. Masalahnya, truk yang digunakan berbadan besar sehingga menyebabkan areal jalan sempit dan arus lalulintas tersendat. Kejadian seperti itu terus berulang dan keluhan pun selalu bermunculan dari masyarakat yang terganggu dan pengguna jalan.
Dia mengharapkan agar Dishubkominfo Kota Bima segera menyikapinya agar masalah kemacetan di situ tidak terlihat lagi. Kondisi kemacetan saat bongkar-muat di areal itu sudah lama dan hingga kini belum ditemukan alternatifnya.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Bima, Drs. Ahmad Fatoni, yang dihubungi menjanji akan menegur pemilik toko Sumber Mas dan jika ingin melakukan bongkar-muat barang sebaiknya dilakukan di atas pukul 14.00 Wita atau saat arus lalulintas tidak terlalu ramai. Pada pagi hari, arus kendaraan di kawasan itu relatif padat.
Katanya, jika pemilik toko telah diberikan teguran lisan maupun tertulis, selanjutnya segera berkoordinasi dengan Dinas lainnya untuk menetapkan langkah selanjutnya. Dia menyadari arus lalulintas di kawasan itu memang sering macet saat bongkar-muat barang milik toko itu.
Tidak hanya itu. Katanya, aktivitas bongkar-muat barang di areal itu juga menyempitkan ruas jalan, sehingga antrean kendaraan terlihat panjang. Dia menjanjikan akan memelajari kondisi kemacetan di kawasan itu untuk mencari solusi terbaik. “Kebetulan saya baru menduduki jabatan di Dishubkominfo, jadi saya akan pelajari dulu,” ungkapnya Rabu (4/4) melalui telepon seluler.
Untuk sementara, Ahmad juga akan menyiapkan anggotanya untuk mengawasi dan menertibkan kendaraan di kawasan itu sebagai langkah alternative. Namun, itu tidak selamanya akan dilakukan, melainkan akan dicarikan formulasi yang baik. Petugas akan ditempatkan saat jam aktivitas masyarakat sehingga kawasan padat itu menjadi tertib.
Sebelumnya, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bima dan Diskoperindag mengeluhkan kemacetan dan kesemrawutan kawasan tersebut. Kawasan itu merupakan jalan protokol memasuki wilayah perkotaan.
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
