Bima, Bimakini.com.- Kerusakan kantor Desa Lamere Kecamatan Sape akibat diterjang gelombang air laut, Senin lalu, mengganggu optimalisasi pelayanan terhadap masyarakat setempat. Saat itu, bangunan kantor jebol. Kejadian yang mengagetkan itu, saat Kepala Desa dan masyarakat sedang mengadakan musyawarah.
Untungnya, tidak ada korban jiwa. Warga setempat meminta perhatian Pemerintah Kabupaten Bima agar secepatnya membantu pembangunan fasilitas itu.
Warga Lamere, Abdul Haris, mengatakan, akibat jebolnya tembok kantor tersebut, pelayanan masyarakat mulai terganggu. Apalagi, ruangan yang selama ini sebagai tempat pelayanan sudah jepol dan untuk sementara waktu Kades dan staf hanya menggunakan aula sebagai tempat pelayanan.
“Kepentingan masyarakat tidak sama, sehingga perlu ada ruangan khusus, tetapi dengan kondisi saat ini Kades harus melayani masyarakat dalam ruang terbuka dengan pelayanan umum saja,” ujarnya melalui telepon seluler, Selasa sore.
Katanya, kantor desa yang dibangun tahun 2006 itu merupakan hasil swadaya penuh masyarakat Lamere. Kini belum bisa digunakan maksimal akibat hantaman keras derasnya gelombang air laut itu.
Kepala Desa Lamere, Kasman H. Ambotang, saat ditemui wartawan menjelaskan kantor itu dibangun pada tahun 2006 yang dananya swadaya penuh masyarakat, kemudian tahun 2008 mendapatkan bantuan subsidi dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jebolnya kantor desa ini akibat terkikis air laut yang menyebabkan pasir di bawah dasar kantor desa habis terbawa arus air laut. Tembok bagian belakang itu retak sekitar 3,7 meter dengan lebar sekitar 15 centimeter.
“Jebolnya ruang tengah dan retaknya tembok bagian belakang kantor desa, sehingga pelayanan terhadap masyarakat terganggu,” katanya.
Berkaitan dengan pelayanan, katanya, untuk sementara menggunakan aula kantor dan mengharapkan pemerintah abupaten Bima maupun Pemerintah Provinsi NTB segera memberikan bantuan. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
