Dompu, Bimakini.com.- Sejumlah warga Kabupaten Dompu mendesak pihak yang berkaitan segera mengungkap siapa saja pihak yang diduga merekayasa data induk (data base) pegawai honor yang lulus, pekan lalu.
Dari hasil verifikasi yang dilakukan oleh tim Pemkab Dompu, ditemukan dugaan rekayasa. “Kita minta agar kasus dugaan rekayasa data base diungkap tuntas,” desak Jamaludin, warga Bada, orangtua tenaga honor yang tidak masuk data base.
Menurut Jamaludin, pengusutan dengan tuntas kasus dugaan rekayasa itu penting agar menjadi terapi kejut bagi oknum lainya agar tidak melakukan hal yang sama. Jika tidak serius diungkap, maka kasus yang sama tetap akan terulang dan justru yang merugi adalah mereka yang selama ini masuk data dan lama mengabdi. “Ini harus diusut,” katanya saat melihat pengumuman yang ditempel di aula Setda Dompu, Rabu (25/4).
Desakan yang sama juga muncul dari Farhan, tenaga honor yang mengabdi sejak tahun 2005, namun tidak lulus dalam daftar 173 orang yang ditetapkan BKN. “Kalau saya perhatikan data yang lulus ini banyak yang direkayasa,” duganya sambil menunjuk nama tenaga honor yang lulus, tetapi sudah diberi tanda karena ada masalah dari hasil verifikasi tim Pemkab Dompu.
Informasi yang diterimanya, tenaga honor yang diberi tanda itu menggunakan SK temannya yang sudah PNS.
Dugaan itu, katanya, perlu diungkap agar diketahui siapa saja yang berada dibalik semua ini. Saatnya perbuatan para oknum yang selalu memanfaatkan momentum itu diungkap. “Dia ini masa bisa lulus sementara tidak bekerja,” tudingnya seraya menunjuk satu tenaga Honda dalam daftar pengumuman. (BE.15)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
