Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima mengisyaratkan akan terus bereaksi menuntut aparat Kepolisian mengusut kasus perusakan sekretariat mereka, Jumat lalu. Sebelum Wakil Wali (Wawali) Kota Bima, H. A. Rahman, mundur dari jabatannya, mereka tidak akan berhenti menyuarakannya ke jalanan.
Demikian pernyataan Ketua HMI Cabang Bima, Mansyur, kepada wartawan, Kamis (5/4) menyikapi penuntasan kasus perusakan Sekretariat oleh sejumlah oknu yang hingga kini belum diidentifikasi. Dia mengindikasikan keterlibatan Wawali dalam kasus itu dengan asumsi bahwa sebelum itu diawali kejadian pelemparan mobil dinas. “Kami sudah mendesak DPRD Kota Bima agar secepatnya membentuk Panitia Khusus untuk meminta pertanggungjawaban H. A. Rahman terhadap kasus ini,” jelas Mansyur melalui telepon seluler. Katanya, jika Kapolres Bima Kota, AKBP, Kumbul,KS, S.IK, SH, juga tidak segera menuntaskan kasus itu, maka semakin kuat dugaan konspirasi. “Kasus ini sudah kami kami laporkan kepada Mabes Polri melalui PB HMI termasuk dengan kasus penembakan kader HMI saat demo menolak penaikan harga BBM,” ujarnya.
Dikatakannya, semua HMI Cabang pada berbagai daerah di Indonesia telah diinformasikannya segera menggelar aksi solidaritas dan mendesak penuntasan dua kasus yang dinilai meruntuhkan wibawa laskar hijau hitam tersebut. “Sekali lagi saya tegaskan, kami tidak butuh ganti rugi dari Pemkot Bima karena kami akan desak kasus ini sampai tuntas,” katanya. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.