
Ketua HMI Cabang Bima, Mansyur, saat berorasi di depan kantor Pemkot Bima mengecam tindakan penyerangan sekretariat HMI, Jumat (30/3) lalu. Mereka menduga ada keterlibatan oknum pejabat dalam pengerusakan dan pembakaran inventaris organisasi hijau hitam itu.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima, Mansyur, mengaku tidak pernah berkomunikasi dengan Wakil Wali (Wawali) Kota Bima H A Rahman H Abidin, pasca-pelemparan mobil dinas di Amahami, Jumat (30/3) lalu. Seolah persoalan pelemparan dianggap tidak dipersoalkan oleh Wawali.
“Tidak benar jika saya pernah berkomunikasi dengan Wakil Wali Kota Bima, seperti pengakuan di Bimeks,” ujarnya via hanphone (HP), Senin (2/4).
HMI kata Mansyur, tetap meminta kepolisian untuk segera menangkap pelaku penyerangan dan merusak serta membakar inventaris milik organisasi. Jangan sampai pihak kepolisian terkesan membiarkan pelaku berkeliaran, tanpa ada tindakan hukum yang tegas.
“Kami minta pak Kapolres Bima Kota untuk secepatnya menangkap pelaku, seperti atensi yang diberikan oleh Kapolda NTB,” ujarnya.
Ditegaskannya, HMI tidak menuntut Pemerintah Kota Bima untuk mengganti semua inventaris HMI yang dibakar. Namun menindak tegas pelaku pengerusakan dan pembakaran tersebut. Meminta juga agar aktor intelektual dibalik penyerangan itu diungkap yang diduga melibatkan pejabat Pemkot Bima.
Seperti dilansir Bimeks sebelumnya, Wakil Wali Kota Bima, H A Rahman H Abidin, mengaku tidak pernah menyuruh orang melakukan itu. Bisa saja hal itu dilakukan oleh warga Kota Bima yang tidak senang melihat mobil dinasnya dilempar oleh mahasiswa.
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
