
Walikota Bima, H Qurais H Abidin saat berada di tengah warga usai kejadian mengamuknya oknum anggota Brimob Bima di Kampung Sigi Kelurahan Paruga, Rabu siang.
Kota Bima, Bimakini.com.- Suasana di lingkungan Sigi Kelurahan Paruga Kota Bima, Rabu (11/4), tiba-tiba heboh. Masyarakat setempat dikejutkan insiden pengejaran terhadap oknum anggota Brimob Kompi IV Bima berinisial A oleh ratusan warga lingkungan Sigi. Insiden itu, terjadi sekitar pukul 13.30 Wita.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, ratusan warga mengejar oknum lantaran berbuat onar di wilayah RT 09 RW 03 lingkungan Sigi. Oknum mengamuk dan mengancam keluarga Ir. Ibrahim, warga setempat yang juga saudara dari mertua oknum. Saat itu, oknumaparat itu membawa pedang ukuran sekitar satu meter lebih.
Ulah oknum itu mengusil ketenangan warga, apalagi sebelumnya juga oknum pernah melakukan hal yang sama beberapa waktu lalu di wilayah setempat, warga pun bereaksi. Oknum dikejar hingga pertigaan jalan menuju masjid Raya Al-Muwahiddin Kota Bima. Untungnya, oknum luput dari kejaran warga yang ingin menghajarnya, karena diselamatkan beberapa aparat yang juga warga lingkungan Sigi.
Sebelumnya, oknum sempat didekati secara persuasif oleh beberapa orang, termasuk Ketua RT 09 dan anggota TNI, yang juga warga lingkungan setempat. Diingatkan agar tidak emosional dan memicu keributan. Namun, oknum tidak menggubrisnya.
Malah, mengancam dan mengejar beberapa pemuda lingkungan setempat sambil memegang pedang.
Tindakan oknum menyulut emosi warga. Melihat reaksi warga yang begitu banyak, oknum pun melarikan diri. Warga mengejar sambil melempari oknum.
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber di lokasi kejadian, insiden itu bermula dari masalah rumah-tangga oknum dengan istrinya. Kabarnya, rumahtangga mereka terancam karena sang istri ingin bercerai. Tetapi, oknum tidak menghendaki perceraian itu.
Oknum menduga, keinginan istri bercerai adalah campur-tangan keluarga sang istri. Menduga keluarga Ibrahim termasuk yang mencampuri urusan rumah-tangganya, oknum pun datang mengamuk dan mengancam. “Sebelum ribut-ribut di sini (rumah Ibrahim, Red) oknum membuat keributan di rumah mertuanya, Kelurahan Dara,” ujar sumber itu.
Sebelum insiden dikejar warga, kata dia, oknum sudah diminta tenang dan disarankan agar menyelesaikan masalah pribadi secara baik-baik. Beberapa tokoh masyarakat, termasuk Ketua RT dan warga anggota TNI, sempat mendekati dan menasehatinya. Namun, oknum tidak mengindahkannya. “Malahan oknum tambah emosi dan membentak orang,” tandasnya.
Diakuinya, aksi pengejaran oleh warga terjadi, karena warga gerah dengan ulah oknum. Perbuatan oknum sudah kelewatan batas dan meresahkan warga, karena sebelumnya oknum pernah melakukan hal yang sama beberapa waktu lalu. Apalagi, saat itu oknum mengamuk dan menodongkan pedang pada keluarga Ibrahim.
Ibrahim yang dimintai keterangan, mengaku, peristiwa itu dipicu masalah pribadi antara oknum dengan istrinya. Istri oknum sudah memantapkan hatinya ingin bercerai, namun tidak dicampuri oleh pihak keluarga.
“Dia pikir kita keluarga yang mencampuri dan menghasutnya, padahal istrinya mengaku sudah mantap hatinya ingin bercerai,” katanya.
Kejadian itu, menyita perhatian warga lingkungan lain dan pengendara yang melintas di jalan tersebut. Aparat Polres Bima Kota langsung turun ke lokasi begitu mendengar kejadian itu. Sejumlah anggota Polres Bima Kota, terutama dari Satuan Intelkam dan Satuan Reskrim dikerahkan saat itu. Barang bukti pedang yang dipakai oknum, diamankan anggota Buser.
Menariknya, kejadian itu terjadi di sekitar kediaman Wali Kota Bima, HM. Qurais. Aksi pengejaran terjadi di ruas jalan depan rumah Wali Kota. Untuk mengantisipasi kejadian agar tidak meluas, Wali Kota langsung berkoordinasi dengan Kepala Detasemen (Kaden) Brimob wilayah Pulau Sumbawa, Polres Bima Kota, dan Dandim 1608 Bima.
Tidak lama, Wali Kota dan para pimpinan tersebut langsung ke lokasi kejadian untuk menetralisasi keadaan. (BE.19/BE.16)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
