Pasokan air pada Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Woha tersendat karena kerusakan pipa induk di Desa Naru Kecamatan Woha. Kondisi itu berlangsung sejak dua hari terakhir. Kerusakan itu diakibatkan sambungan tidak mampu menahan deras air sehingga jebol.
Kepala PDAM Woha, Muhtar, mengatakan kerusakan itu terjadi sekitar pukul 04.00 Wita dan jalur jalur pipa tersebut untuk dua kecamatan, yakni Woha dan Palibelo. “Sementara aliran air dimatikan,” katanya di Woha, Rabu (4/4).
Dikatakannya, dua titik kerusakan di Woha itu terdapat di Desa Naru dan Dadibou. Di Dadibou pipanya berukuran sedang dibandingkan pipa induk di Naru. “Sehingga untuk perbaikan memerlukan waktu lama, karena diameter pipa induk berukuran besar,” ujarnya.
Dijelaskannya, kerusakan pipa akan diupayakan diatasi agar Rabu bisa diaktifkan kembali, karena persiapan peralatan sudah ada. Petugas diarahkan untuk menyelesaikan kerusakan itu dan agar kebutuhan masyarakat teratasi digunakan cadangan bor lama di Rabakodo. “Sedikit membantu masyarakat, karena sumur tidak maksimal,” katanya
Di tempat yang sama, Kepala PDAM Palibelo, Agus Hendro, S.Sos, mengatakan selama dua hari terakhir saluran air di wilayah Kecamatan Belo mati total dan para pelanggan diharapkan bersabar sambil menunggu perbaikan pipa tersebut. “Insya Allah dalam waktu dekat air akan kembali lancar seperti biasa,” katanya di Woha.
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
