Penuntasan kasus pembakaran dan perusakan sekretariat HMI Cabang Bima, akhir Maret lalu, hingga kini belum ada titik terang. Meskipun dua pemuda sudah ditetapkan tersangka, tetapi pihak Kepolisian belum menahannya. Hal itu direaksi oleh Pengurus Besar (PB) HMI dan mendesak penuntasan kasus itu.
Rabu (19/4) pagi, tiga pimpinan PB HMI didampingi pengurus HMI Cabang Bima serta sejumlah alumni kembali mendatangi Polres Bima Kota untuk bertemu dengan Kapolres Bima Kota. Namun, saat itu mereka tidak bertemu dengan Kapolres karena diinformasikan sedang keluar.
Pengurus PB HMI, Hendra Ferdiansyah, menilai pihak Kepolisian sangat lamban menangani penuntasan kasus tersebut, padahal sejumlah kelengkapan alat bukti sudah ada. Tidak hanya itu, setiap kali anggota HMI berusaha mengonfirmasi Polres Bima Kota untuk menanyakan perkembangan kasus itu, selalu disampaikan alasan yang lain.
“Bahkan, ketika kami berusaha ingin bertemu, pihak Kepolisian selalu terkesan menghindar dan tidak ingin bertemu. Ini kan mengindikasikan tidak ada niat baik Kapolres sendiri untuk menyelesaikan kasus,” jelasnya di depan Polres Bima Kota.
Ditegaskannya, seandainya dalam waktu dekat pihak Kepolisian tidak segera menyelesaikan kasus itu, maka seluruh pengurus cabang dan anggota HMI di Indonesia akan diinstruksikan serentak menggelar aksi solidaritas, sekaligus mengutuk tindakan premanisme dan represif anggota Kepolisian atas penembakan kader HMI saat demo menolak kenaikan BBM.
“Sekretariat dan atribut HMI adalah marwah organisasi, sehingga kami tetap mengutuk keras dan mendesak penuntasan kasus ini,” tegasnya.
Pengurus PB HMI lainnya, Tasrif, berjanji akan mengawal kasus itu hingga selesai, apalagi saat ini sudah menjadi isu nasional. Pada tingkat nasional dan provinsi juga telah mendesak pihak Kepolisian agar segera menuntaskan kasus itu dalam waktu cepat. Sejumlah bukti-bukti pembakaran dan penganiayaan berupa video juga telah diserahkan kepada pihak Kepolisian.
“Setelah dilakukan investigasi, kami memastikan dengan melihat bukti yang ada sejumlah aset HMI memang ikut terbakar, dan kader HMI juga dianiaya,” jelasnya. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
