PAUD Matasipandu diapresiasi Presiden RI.
Kota Bima, Bimakini.com.- Kota Bima patut berbangga atas prestasi gemilang yang diraih lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik Integral Matasipandu Kelurahan Melayu. Dalam program keaksaraan, saat ini meluluskan 50 peserta dari Kelurahan Melayu. Kemarin, ijazah mereka diserahkan.
Tidak hanya itu. Pada bulan Agustus 2011 lalu, mereka meraih penghargaan dari Presiden Republik Indonesia sebagai lembaga PAUD terbaik se-Indonesia atas penyelenggaraan pendidikan terpadu.
Pengelola PAUD Matasipandu, Sri Windiarti, A.M.Pd, menjelaskan prestasi itu diraih atas kerjasama Pemerintah Kelurahan Melayu dan dukungan Pemkot Bima. Pretasi itu merupakan kebanggaan bersama, karena bisa mengangkat sekaligus mengharumkan nama Kota Bima di tingkat nasional.
“Lembaga ini memang baru berdiri pada tahun 2006 lalu dan awalnya masih fokus pada PAUD saja, tapi sekarang sudah dikembangkan menjadi PAUD terpadu dan telah berhasil meluluskan satu angkatan,” jelasnya saat pembukaan acara Sehari Gembira Bersama Anak, Kamis (26/4), di Kelurahan Melayu.
Pada program keaksaraan, jelasnya, saat ini meluluskan 50 peserta dari Kelurahan Melayu, sekaligus menyerahkan ijazah mereka. Pada paket B sedang melaksanakan ujian akhir dan diharapkannya bisa lulus dengan hasil maksimal seperti tahun lalu.
Sekretaris Dinas Dikpora Kota Bima, Drs. Alwi Yasin, M.AP, mengapresiasi prestasi PAUD Matasipandu karena mampu mengharumkan nama Kota Bima hingga tingkat nasional. Pada peserta program keaksaraan agar tidak malu belajar, karena pendidikan bukan hanya milik anak tetapi pendidikan milik semua (education for all).
“Di Kota Bima saat ini angka kemiskinan sudah menurun, karena manfaat dari berkurangnya masyarakat yang buta huruf atau melek aksara,” ujarnya.
Acara itu juga dirangkai dengan lomba peragaan busana dan lomba mewarnai yang diikuti puluhan siswa dari berbagai lembaga PAUD di Kota Bima. Penampilan para model cilik yang berlenggak-lenggok di atas panggung saat itu menarik perhatian warga sekitarnya.
Satu persatu mereka unjuk kebolehan mengikuti berbagai busana yang melekat pada tubuhnya. Ada yang bergaya seperti pramugari, Polwan. Ada juga yang memakai kebaya. Bahkan, ada yang bergaya seperti Cinderella menampilkan senyum khasnya masing-masing sambil tersipu malu. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
