Angka Kematian ibu (AKI) saat melahirkan atau kematian bayi dan balita di Kabupaten Dompu Tahun 2011 lalu, mencapai sembilankasus. Angka itu, meningkat dibandingkan tahun 2010 lalu yang hanya terjadi satu kasus.
Masyarakat berharap, instasi yang berkaitan terus berupaya untuk menekan angka ibu kematian ibu dan bayi saat melahirkan. ”Kita minta agar Dinas Kesehatan (Dikes) lebih berkerja lagi menekan angka kejadian ibu dan bayi meninggal saat melahirkan,” ujar Amirudin,warga Kempo di kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Dompu, Senin (16/4).
Menurutnya, jika hal itu tidak segera diatasi dan dicarikan solusinya, maka kasus kematian ibu dan bayi saat melahirkan akan terus terjadi. Peranserta seluruh jajaran pemerintah penting untuk mengeliminasi kasus itu.
Katanya, sembilan kasus kematian ibu dan bayi saat melahirkan yang terjadi pada tahun 2011, merupakan kasus yang tinggi jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya satu kasus. “Semoga kasus itu tidak terjadi lagi tahun 2012 ini,” harapnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Bina Kesehatan Masyarakat (Binkesmas) Dikes Kabupaten Dompu, Hj. Nuraini,S.Sos,tidak menampiknya. Diakuinya, memang untuk tahun 2011 lalu, tercatat sembilan kasus yang terjadi di Kabupaten Dompu. ”Ini lebih tinggi jika dibandingkatn tahun 2010 lalu yang hanya satu kasus,” ujarnya.
Dikatakannya, untuk mengeliminasikasus kematian ibu dan balita itu,pihaknyaterus melakukan berbagai upaya strategis untuk menekan AKI/AKB.
Upaya itu, katanya, antaralaindengan penguatan kelembagaan. Seperti penguatan SDM petugasnya,yakni para bidan. Selain itu,penguatan sarana dan prasarana kesehatan. Termasuk mendukung dan mengikutsertakan peran masyarakat, membangun kemitraan antara bidan dengan dukun bersalin, penguatan posyandu, penguatan program kecamatan sayang ibu,dan membangun kemitraan dengan berbagai sektor lainya. ”Upata itu akan terus kita lakukan sehingga kasus itu dapat di tekan,” tandasnya. (BE.15)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.