Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Warga Jatibaru Desak Dibuka Akses Jalan

Kota Bima, Bimakini.com.- Warga Kelurahan Jatibaru Kecamatan Asakota mengharapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bima memfasilitasi pembukaan akses jalan menuju pemukiman rawan banjir di RT 18 RW 07 lingkungan Rasabou. Akses dari jalan besar menuju pemukiman sekitar 60 hingga 70 meter. Belum dibukanya akses jalan, warga sekitar 23 kepala keluarga (KK) kesulitan keluar-masuk.

Apalagi, di lingkungan itu belum ada listrik, meski instalasi sudah dipasang, tetapi meteran listrik hingga kini belum dipasang. “Kita sudah berusaha beberapa kali meminta pihak pemerintah memfasilitasi pembukaan akses jalan itu, tetapi selalu gagal. Bahkan, Lurah Jatibaru, Tasrif, kesulitan berbicara dengan warga, karena mereka tetap meminta ganti-rugi jika jalan itu dibuka,” ujar mantan Ketua RT 18 RW 07 Kelurahan Jatibaru, Bahrain, di kelurahan setempat, Kamis (11/4).

Warga yang tinggal di areal rawan banjir, katanya, sering mendatanginya agar mengupayakan negosiasi dengan warga sekitar soal pembukaan akses jalan dan kebutuhan listrik. Tetapi, tampaknya masih menemui jalan buntu. Apalagi, Bahrain mengaku sering mendatangi kelurahan. Bahkan, mendatangi pejabat di Bagian APP Setda. Namun, hingga kini masih menemui jalan buntu. Padahal, akses akan jalan itu mendesak dilakukan.

“Ada seorang warga pemukiman banjir yang meninggal, kesulitan diantar jenazahnya karena tidak ada akses jalan. Karena jalan setapak, nyaris warga tercebur tanah lumpur,” katanya.

Saat warga meninggal, pernah mengajak tiga anggota DPRD Kota Bima, yakni Sukri Dahlan, Mahlan Manan, dan H. Ruslan, menyaksikan langsung kondisi itu, tetapi mereka berhasil menyiapkan bor air dan penampungan. Namun, untuk akses jalan belum mampu mereka tembus.

“Jika Pemkot Bima berbaik hati membuka jalan itu, maka sungguh bahagia bagi warga di sana. Apalagi, di sana hanya ada jalan setapak, belum bisa menggunakan kendaraan sepeda motor, apalagi kendaraan roda empat,” katanya.

Hal senada dikemukakan warga lingkungan Rasabou, areal rawan banjir, Hajnah. Akibat belum dibuka akses jalan tersebut, warga merasakan terisolasi dari warga sekitar. Padahal, mereka juga ingin berinteraksi. Warga sekitar belum memberikan ijin sebagian lahan untuk jalan masuk karena mereka meminta ganti-rugi.

“Kita berharap Pemkot bisa memberikan keringanan membantu warga tanah yang dibuatkan jalan mendapatkan ganti-rugi. Karena memang mereka meminta ganti-rugi dari lahan yang akan digunakan untuk akses jalan,” katanya.(BE.13)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait