Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Ajarkan Anak-Anak Kejujuran!

Puluhan ribu siswa Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) pada berbagai daerah di Indonesia mengikuti Ujian Nasional (UN) mulai  Senin (7/5) hingga Rabu (9/5) ini. Berbagai persiapan dilakukan pihak sekolah, orangtua pun memotivasi untuk keberhasilan melewati tahapan menentukan itu. Sejauh ini upaya maksimal telah ditempuh. Ya, bocah-bocah itu akan merasakan kompetisi mendebarkan dan bisa menjadi ukuran bagi level mereka dalam pendidikan.

Aspek penting yang perlu dilakukan untuk mengiringi upaya keras itu adalah menyelenggarakan proses UN secara transparan dan jujur. Dua aspek ini sangat penting sebagai modal bagi bocah-bocah itu untuk pembangunan karakter masa depannya. Mengenalkan mereka menghargai dan  memaknai proses. Kita mengharapkan pembinaan intelektual, mentalitas, dan aspek keagamaan selama ini diparipurnakan melalui proses UN yang dapat dipertanggungjawabkan.

Harus diakui, isu kebocoran soal dan upaya oknum tertentu memberikan kunci jawaban kepada siswa kerap muncul pada semua level pendidikan. Praktik tidak sportif itu sangat menciderai semangat yang menjadi misi pendidikan. Tentu saja, pada bocah-bocah masa depan itu kita harapkan tidak dijejali dengan “buaian jawaban yang melangitkan perasaannya, padahal kita menginginkan tetap menjejakkan kaki di bumi”. Mereka mesti dipercaya kemampuannya dalam membangun harapan-harapannya secara alami tanpa upaya mengatrol. Mereka mesti diajarkan arti tanggungjawab, makna perjuangan, dan disiplin proses sehingga menjadi bekal bagi arah perjalanannya merintis masa depannya. Ketidakketatan kita terhadap masa pengemblengan di tingkat dasar ini, bisa menyebabkan jebolnya pertahanan diri pada level menengah dan atas.

Dalam bahasa lain, apasaja yang diupayakan oleh guru pada bocah-bocah SD, sesungguhnya menjadi bekal pembangunan mental mereka ke depan. Nah, jangan sampai yang terekam dalam memori mereka adalah nilai-nilai penyimpangan bermental mencontek atau menerabas. Kita mengharapkan keseluruhan proses ini menjadi titik berangkat pendewasaan sikap bagi bocah-bocah, buah hati pelanjut tongkat estafet kehidupan. (*)         

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Opini

Oleh : Rahmania, S.Psi Daerah Bima Darurat Narkoba. Menurut laporan BNN daerah Bima data penggunaan narkoba kian tahun kian meningkat. Narkoba tentunya menjadi salah...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Rapat Koordinasi (Rakor) Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bima Periode 2017-2020  berlangsung  Rabu (19/07) di aula Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.- Waka Polres Bima Kabupaten, Kompol  A Muhfid, membenarkan satu   anak buahnya terkena panah. Dia belum bisa memastikan anak panah tersebut milik siapa....

Pendidikan

Kota Bima, Bimakini.-Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 61 Kota Bima terus membiasakan penanaman nilai-nilai keagamaan sejak dini. Mereka dibiasakan shalat berjamaah di masjid, membaca...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.com.-Sekitar pukul 09.30 WITA, warga Kelurahan Dodu Kota Bima dihebohkan dengan kegaduhan yang berasal dari rumah di RT13 RW 05. Kegaduhan itu...