Bima, Bimakini.com.- Banjir besar melanda tiga kecamatan, Belo, Woha dan Pelibelo, Sabtu (26/5) pagi. Banjir itu mengejutkan warga, karena datang secara tiba-tiba. Diperkirakan belasan ribu hektar sawah yang ditanami padi dan bawang terendam. Besar kamungkinan petani mengalami gagal panen dan rugi hingga miliaran rupiah.
Banjir kali ini diperkirakan yang terbesar dan terlama. Hampir setiap tahun, tiga kacematan ini mengalami banjir. Sumber banjir diduga karena meluapnya, bendungan di Desa Ncera Kecamatan Belo.
Malam sebelum banjir, sempat terjadi hujan. Namun, tidak ada yang menyangka, jika hujan tersebut akan menyebabkan banjir. Warga berupaya menyelamatkan perabot rumah tangga.
H Suraidin, warga Desa Tente Kecamatan Woha, mengatakan banjir terjadi sekitar pukul 07.00 Wita. Saat itu warga sedang beraktivitas, termasuk di pasar Tente. Namun, tiba-tiba banjir besar datang, hingga membuat warga sempat panik. “Saat itu dipasar lagi ramai. Air datang langsung besar,” katanya kepada bimakini.com.
Diduganya, penyebab utama banjir, karena gunung-gunung yang telah gundul dan beralih fungsi menjadi ladang. Ketika hujan lebat terjadi, malam harinya, bendungan tidak mampu menampung volume air, hingga meluap. “Ini juga karena tidak semua sungai dibuatkan talud,” ujarnya.
Mengatasi banjir ini, kata dia, tidak bisa oleh masyarakat, namun juga peran pemerintah. Perlu dipikirkan, bagaimana sungai bisa mencegah terjadinya banjir mendatang. (BE.16)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
