Kota Bima, Bimakini.com.- Ekspresi sejumlah siswa setelah dinyatakan lulus dalam Ujian Nasional (UN) beragam. Ada yang langsung bersorak dan berpelukan, ada juga yang menuju masjid sekolah untuk sujud syukur. Namun, tidak sedikit yang merayakan kelulusan UN dengan mencoret seragam. Bahkan, berkonvoi di jalanan. Sejumlah pelajar terpaksa harus digiring ke Polsek Rasanae Barat karena dinilai mengganggu arus lalulintas dan membahayakan pengendara lain.
Pantauan Bimakini.com, Sabtu (26/5), sejumlah sekolah telah menyiapkan siswa di halaman sekolah atau aula untuk mengumumkan hasil UN. Beberapa personel aparat Kepolisian berjaga-jaga pada beberapa sekolah untuk mengantisipasi kemungkinan tindakan berlebihan dari siswa yang tidak lulus.
Aparat yang dikerahkan fokus di sekolah yang banyak tidak lulus siswanya. Seperti SMKN 1 Kota Bima. Di sekolah ini, tujuh siswanya tidak lulus UN.
Di Ponpes Al-Husaini, 68 siswa yang mengikuti UN berdiri dengan tegang di halaman sekolah untuk mendengar pengumuman hasil UN dari Kepala Sekolah. Saat diumumkan seluruh siswa sekolah tersebut lulus UN sontak bergembira. Ada yang menangis sambil memeluk temannya, ada juga yang langsung menelepon orangtuanya. Setelah itu, mereka pun menuju masjid sekolah untuk sujud syukur.
Di SMKN 1 Kota Bima, meski sekolah ini lebih banyak siswanya tidak lulus UN, namun euforia siswa berlebihan. Usai pengumuman kelulusan merekapun langsung terlibat aksi coret dan semprot baju dengan piloks. Padahal, sebelumnya pihak sekolah sudah mengimbau kepada mereka untuk tidak melakukan hal tersebut. Bukan hanya itu, beberapa siswa segera berhamburan keluar menuju sepeda motor.
Mereka pun konvoi sambil aksi coret dan semprot badan. Sejumlah pengendara pun mengeluhkan ulah para pelajar ini. “Kok merayakan kelulusan dengan cara yang tidak mendidik bahkan merugikan orang lain,” ujar Ida, seorang pengendara. (BE.14)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
