Bima, Bimakini.com.- Kecelakaan maut menimpa dua guru SDN Inpres Campa Kecamatan Madapangga, Ruslan dan Nurhasanah. Korban meninggal dunia, setelah ditabrak bus Putra Sayang dari arah belakang. Tabrakan maut itu berlangsung sekitar pukul 07.30 Wita, Senin (7/5) lalu. Pihak Kepolisian menyatakan diduga saat itu supir bus hendak menyalip.
Informasi yang dihimpun, saat itu Ruslan dan Nurhasanah, berboncengan menuju SDN Mpuri untuk mengawas UN. Di tengah perjalanan, tepatnya di jalan lintas Woro, mereka terlindas bus. Korban Nurhasanah meninggal di lokasi kejadian, sedangkan Ruslan sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat. Namun, karena kondisinya parah, nyawanya tidak tertolong.
Kepala Sat Lantas Polres Bima Kabupaten, IPTU Rizky, yang dikonfirmasi wartawan membenarkan kecelakaan maut di jalan lintas Woro itu. Dua korban meninggal karena ditabrak bus dari arah belakang diduga karena hendak menyalip.
“Kasusnya sedang kita dalami. Informasi kita himpun di tempat kejadian perkara, dua korban yang boncengan sepeda motor, ditabrak dari arah belakang oleh bus Putra Sayang,’’ terangnya melalui telepon seluler, Selasa (8/5).
Dibeberkannya, tabrakan maut itu terjadi ketika bus berusaha menyalip sepeda motor yang dikendarai korban. Karena dari arah berlawanan ada kendaraan lain, bus akhirnya menabrak sepeda motor korban dari arah belakang. “Korban sempat dilindas bus, sehingga kondisinya parah dan menyebabkan dua korban meninggal dunia,’’ terangnya.
Dikatakannya, hingga kini belum ada satu saksi pun yang melihat langsung insiden kecelakaan maut tersebut, sehingga tidak diketahui pasti bagaimana kronologis kejadiannnya. ‘’Kita masih kumpulkan bukti-bukti dan keterangan dari warga yang melihat kejadian itu,’’ katanya.
Namun, jelasnya, dari hasil pemeriksaan sementara pengendara motor, Ruslan dan Nur Hasanah, diserempet bus Putra Sayang jurusan Bima-Sila-Campa yang dikendarai Fadli (30), warga Desa Timu Kecamatan Bolo. Saat itu hendak menyalip di jalan lintas Campa Kecamatan Madapangga.
“Keduanya kemungkinan langsung dilindas oleh kendaraan sehingga menyebabkankannya meninggal di tempat kejadian,” jelasnya
Supir bus, katanya, kini sudah diamankan bersama bus yang dikendarainya. Tetapi, belum diperiksa karena belum ada saksi yang melihat kejadian itu.
Jasa Raharja Siapkan Dana Santunan
Ahli waris dua korban insiden kecelakaan maut, Ruslan dan Nur Hasanah, diberikan santunan masing-masing Rp25 juta dari PT Jasa Raharja. Santunan itu segera diserahkan setelah semua adiministrasi diselesaikan. Demikian disampaikan Kepala PT Jasa Raharja Cabang Bima, Wayan Gede P, kepada wartawan, Selasa (8/5).
Katanya, jika dua korban masih dalam status lajang, maka santunan akan diserahkan kepada orangtuanya. Namun, jika sudah berkeluarga maka akan diserahkan kepada istri atau suaminya.
“Ahli waris hanya menyertakan identitas berupa KTP, surat nikah bagi yang berkeluarga atau kartu keluarga bagi yang masih lajang atau tinggal bersama keluarganya, setelah itu mereka bisa menerima santunan,” jelasnya di kantor Jasa Raharja.
Katanya, sejak Senin beberapa anggota Jasa Raharja langsung ke lokasi dan kediaman korban untuk membantu pengurusan bahan itu. Rencanannya santunan tersebut akan diserahkan ke rumah korban setelah semua berkas dilengakapi.
Dia mengharap santunan sebagai bentuk kepedulian pemerintah itu bisa meringankan beban keluarga yang ditinggalkan, meski tidak mampu lagi membayar nyawa yang telah hilang. Masyarakat diimbau mendapatkan informasi pengurusan santunan di kantor, apabila mengalami musibah kecelakaan karena itu bagian dari haknya. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.