Bima, Bimakini.com.- Tim sepakbola SMAN 1 Soromandi dan SMAN 1 Woha melaju ke final dalam pertandingan Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Kabupaten Bima yang digelar 19-25 Mei di lapangan Dena Kecamatan Madapangga. Pada partai semifinal Selasa (22/5), SMAN 1 Soromandi mengalahkan SMAN 1 Sape melalui adu penalti denganskor 4-3. Tim SMAN 1 Woha mengalahkan juara bertahan tahun lalu SMAN 1 Wawo juga melalui adu penalti 4-3.
Untuk tingkat SMP/MTs. Tim SMPN 1 Lambu lolos ke final setelah menghempas tim SMPN 1 Sape melalui adu penalti 3-2. Tim SMPN 1 Bolo yang berhadapan dengan SMPN 1 Monta juga melalui adu penalti yang dimenangkan SMPN 1 Bolo 4-3.
Kepala Seksi (Kasi) Olah raga Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Nurdin, S.Pd, mengatakan, tahun ini seluruh tim tidak ada yang memenangkan pertandingan melalui pertandingan alot selama dua kali 30 menit, tetapi harus ditentukan melalui adu penalti.
Sebenarnya, peluang SMAN 1 Wawo terbuka saat dihadiahi penalti pemain lawan handsball. Tetapi, eksekusi penalti gagal memanfaatkan peluang emas itu. “Kita salut atas kemenangan SMAN 1 Woha,” katanya.
Manajer tim SMAN 1 Woha, Drs Bunyamin, mengaku senang atas kemenangan itu dan tim konsisten dengan pola main yang diterapkan. Menghadapi tim dari Wawo harus sabar meladeninya. Beberapakali peluang dari Wawo tidak mampu dikonversi menjadi gol. Demikian juga timnya memiliki peluang yang sama, tetapi hasilnya tetap imbang 0-0 dan harus diselesaikan dengan adu penalti.
Dalam adu penalti itu, katanya, dua penendang gagal sehingga hasil akhir 4-2. “Kita sudah belajar banyak mengenai pola main dari SMAN Wawo, sehingga bisa mengatur permainan dengan baik dan berakhir manis,” katanya.
Dia mengaku harus belajar banyak mengenai lawan pada partai final dengan SMAN 1 Soromandi, Jumat (25/5). Jika tahun lalu gagal menjadi duta Kabupaten Bima pada LPI Provinsi NTB, maka tahun ini timnya akan berjuang menjadi yang terbaik. “Kalaupun gagal lagi, itulah sepak bola sulit ditebak. Tapi kita instruksikan kepada pemain agar bermain all out,” katanya.
Manajer tim SMAN 1 Wawo, Muhtar, S.Pd, mengaku, salut terhadap hasil yang diraih tim SMAN 1 Woha. Pengulangan final tahun lalu menjadi pelajaran bagi mereka untuk lebih baik lagi. Mereka lebih sabar dan bisa mengatur irama permainan.
“Kalau saja peluang denda penalti yang diberikan wasit dimanfaatkan maka hasil akan lebih baik, tetapi ini takdir dan harus diakui tim SMAN 1 Woha tahun ini lebih baik,” katanya usai pertandingan. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
