Kota Bima, Bimakini.com.- Masih tingginya harga jual barang di pasaran, terutama barang kebutuhan pokok (Sembako), memengaruhi keseimbangan ekonomi masyarakat miskin. Mereka terpaksa “mengencangkan ikat pinggang” untuk memenuhi kebutuhan, karena tidak mampu mengatasinya. Pendapatan yang diperoleh, tidak sebanding dengan pengeluaran kebutuhan mereka yang begitu banyak, karena dipengaruhi harga jual yang relatif tinggi di pasaran.
Demikian fakta yang terungkap dari aksi demonstrasi Aliansi Nasional Mahasiswa dan Kepemudaan Indonesia (Aliansindo) Cabang Bima di perempatan minimarket Lancar Jaya jalan Sultan Hasanudin Kota Bima, Senin (30/4) siang. Aksi itu ekspresi pembelaan mereka terhadap keseimbangan ekonomi masyarakat miskin akibat tingginya harga barang yang terjual di pasaran.
Padahal, menurut mereka, Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, belum merubah penetapan harga. Apalagi, rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) belum diterapkan pemerintah. “Harga jual barang saat ini, sangat tidak sesuai dengan ketetapan harga dari pemerintah daerah maupun pusat,” ujar Pimpinan Aliansindo Cabang Bima, Burhan.
Dia menilai, harga jual barang yang relatif tinggi di pasaran yang berlaku saat ini, merupakan praktik monopoli kaum kapitalis. Fakta itu merugikan masyarakat, terutama yang berada di bawah garis kemiskinan.
Dia meminta pemerintah “turun tangan” menyetabilkan harga. Tidak membiarkan kelompok kapitalis yang seenaknya memainkan harga tanpa memikirkan kelompok masyarakat miskin. “Ada indikasi monopoli pasar kaum kapitalis. Jika dalam waktu tiga hari ke depan harga tidak turun, maka kami akan mengembargo ekonomi bersama masyarakat dan elemen mahasiswa dan pemuda lainnya,” ujar Burhan.
Aksi tuntutan menurunkan harga Aliansindo Cabang Bima, dikawal ketat sejumlah aparat Polres Bima Kota, termasuk Satuan Lalulintas yang mengatur kendaraan. Aksi mereka menarik perhatian warga dan pengendara.
Kendati dilangsungkan di perempatan jalan yang ramai dilalui kendaraan, namun aksi mereka tidak menghambat arus lalu-lintas. Sejak memulai hingga akhir, aksi berlangsung damai. (BE.19)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
