Bima, Bimakini.com.- Sejumlah pengendara dan warga desa Bajo Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima mendesak Pemerintah Daerah segera membenahi jembatan di wilayah setempat yang rusak parah akibat dilabrak banjir dua tahun silam. Kondisi jembatan tersebut berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Warga desa Bajo, Azwar Anas, mengaku heran fasilitas itu tidak kunjung memerhatikan kondisi jembatan setempat. Padahal, semakin hari kian ambles dan nyaris menyentuh bibir sungai. “Apa tunggu korban dulu baru mau perbaiki, ternyata mental pemimpin-pemimpinan saat ini hanya orang-orang apatis terhadap nasib rakyat,” katanya di Bajo, kemarin.
Anas mengisyaratkan, jika Pemkab Bima tidak kunjung memerhatikan kondisi jembatan tersebut, akan menggelar aksi dan tidak menutup kemungkinan aksi blokir jalan. “Kami sangat kecewa, masa sudah dua tahun dibiarkan rusak begitu saja, tidak ada respons dari pemerintah, minimal membenahi sedikit dengan menyiapkan jembatan darurat,” katanya.
Dikatakan pelajar MAN 3 Kabupaten Bima ini, selama ini banyak pengendara yang nyaris terperosok ke sungai lantaran tidak mengetahui jembatan rusak. Untungnya, hingga kemarin belum menimbulkan korban jiwa. “Kami kuatir bila kondisi ini dibiarkan terus akan menimbulkan korban jiwa, apalagi sering dilalui kendaraan tonase berat seperti excavator, doser, dump truck dan bus,” katanya.
Desakan yang sama juga disampaikan pemuda lainnya, Muhammad Zan. “Pemerintah kayaknya sudah mati rasa, tidak peduli terhadap aspirasi rakyat, mungkin tunggu jelang Pemilu dulu baru pura-pura peduli. Kami heran, kok tidak ada rasa pengabdian sedikit pun untuk rakyat seperti kami ini,” katanya.
Mahasiswa STISIP Mbojo ini mengingatkan pejabat tidak mengunjungi wilayah setempat jika tidak kunjung memerhatikan kondisi jembatan tersebut. “Setiap melihat mobil dinas, bikin kami sakit hati. Jembatan yang sudah dua tahun rusak nggak mau juga segara diperbaiki. Jangan heran kalau lama-lama ruas jalan dekat jembatan kami tanam dengan pisang,” katanya. (BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
