Kota Bima, Bimakini.com.- Ini pengakuan Kepala SDN 62 Kota Bima, Senin (7/5). Dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang sebelumnya dipotong kepada seluruh siswa telah dikembalikan.
Dia mengaku khilaf dan meminta maaf pada semua pihak. “Saya meminta maaf pada semua pihak,” ujarnya di sekolah setempat.
Dikatakannya, pengembalian itu tidak dilakukannya, namun oleh dua guru.
Ketua Komite SDN 62 Kota Bima, Muhammad Saleh, S.Kom, membantah jika Kasek SDN 62 telah memotong dana BSM. Jika benar terjadi pemotongan, harus ada bukti fisik seperti kuitansi.
Dia mengaku dana BSM itu belum diserahkan, namun sudah dibilang ada pemotongan. “Saat itu saya ada sama Pak Wakil Wali Kota, tidak ada sedikit pun dipotong,” ungkapnya melalui telepon seluler.
Dia meminta jika Kasek memotong dana agar dilaporkan pada pihak Kepolisian, namun dalam kasus itu terbukti tidak ada pemotongan. Bahkan, pengakuan Kasek telah mengembalikan uang yang dipotong sebesar Rp40 ribu/siswa juga dibantahnya.
Diakuinya juga selama ini sekolah maupun komite telah melaksanakan sesuai prosedur. Ssaat hari pemotongan itu Kasek kewalahan, tidak mengetahui apa yang harus diomongkan dan bingung, sementara kenyataan dalam buku tertera tidak ada pemotongan.
Kamis (4/5) lalu, Kepala SDN 62 Kota Bima, Rusli, S.Pd, mengaku pemotongan dana BSM itu dilakukan atas kesepakatan dengan belasan orangtua siswa, sedangkan jumlah siswa penerima BSM sebanyak 46 orang.
Satu siswa, diakuinya, hanya dipotong Rp40 ribu dari Rp360 ribu yang akan diterima. Rusli mengaku hasil dari pemotongan itu untuk memerbaiki taman dan pagar, sedangkan informasi yang dihimpun anggaran perbaikan pagar telah dialokasikan dalam dana Bantuan Operasional siswa (BOS). (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
