Kota Bima, Bimakini.com.-Sejumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Bima yang tergabung dalam Dewan Pertimbangan Mahasiswa (DPM), Selasa (15/5), mendatangi Mapolres Bima Kota. Mereka menanyakan perkembangan kasus pemukulan rekan mereka, Hermansyah, yang diduga dilakukan oknum Pol PP beberapa waktu lalu di depan Museum Asi Mbojo.
Saat itu, mereka diterima Kapolres Bima Kota didampingi Kapolsek Rasanae Barat. Pertemuan berlangsung di Paruga Toi Polres Bima Kota.
Perwakilan mahasiswa, Dedi Wahyudi, mengatakan dugaan keterlibatan anggota Pol PP Kabupaten Bima dalam kasus pemukulan rekan mereka sangat kuat. Sebab, pemukulan terjadi di sekitar pos jaga dan dilihat langsung oleh anggota Pol PP karena memang dipanggil oleh pelaku.
“Jadi analisis kami tidak mungkin Pol PP yang dihina kok orang lain yang marah kalau tidak ada hubungannya, sehingga kami menduga kuat yang memukul adalah oknum Pol PP,” jelasnya di Polres Bima Kota usai pertemuan.
Setelah mendengar penjelasan dari Kapolres, katanya, perkembangan penanganan Kepolisian dinilainya sudah melalui prosedur hukum. Untuk itu, akan menghargai Kepolisian yang masih menyelidiki untuk mengungkap pelaku yang hingga kini belum diketahui identitasnya.
Kapolres Bima Kota, AKBP Kumbul KS, S.IK, SH, mengakui memang belum bisa mengungkap pelaku pemukulan tersebut karena korban dan saksi-saksi tidak mengenali identitasnya. Bahkan, semua petugas Pol PP termasuk satuan Intel yang bertugas pada malam kejadian sudah dimintai keterangan. Tetapi, mengaku tidak ada yang mengenali pelaku.
Hal itulah, katanya, yang menjadi kendala untuk mengungkap pelaku pemukulan terhadap mahasiswa hukum asal Kelurahan Paruga itu. Namun, polisi akan tetap berupaya mencari jalan lain untuk membantu proses penyelidikan yakni dengan meminta keterangan dari korban dan beberapa saksi tentang ciri-ciri wajah pelaku sehingga bisa digambarkan sketsa wajahnya.
Sebelumnya, Hermansyah (21) warga kampung Bara Kelurahan Paruga yang juga mahasiswa STIH Muhammadiyah Bima menderita luka tujuh jahitan dan memar pada tangan kanannya. Diduga dipukul oleh oknum Pol PP yang tidak berseragam dengan gitar yang diambil dari rekan korban. Pemukulan itu berawal dari dugaan bahwa korban sempat menghina Pol PP yang sedang berjaga.
Korban dipukul sekitar pukul 04.00 Wita di depan Museum Asi Mbojo saat pulang nonton bareng pertandingan sepakbola, satu pekan lalu.
Namun, Kepala Pol PP Kabupaten Bima, Iskandar, SH, yang dikonfirmasi beberapa waktu lalu membantah mengenai dugaan keterlibatan anggotanya. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
