Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Minat Mahasiswa Indonesia Belajar di Australia Relatif Tinggi

Bima, Bimakini.com.- Setiap tahun, mahasiswa Indonesia yang belajar pada pendidikan strata dua (S2) dan strata tiga (S3) di Australia, relatif meningkat. Banyak dosen dari Indonesia yang belajar di Australia. Ada kompetisi banyak orang melamar ingin belajar di sana dan hanya sebagian kecil yang lolos. Tidak ada koneksi, karena semua memiliki kesempatan yang sama.

Hal itu diungkapkan Professor Kathryn Robinson, Departement of Antropology Research School of Pacific and Asian Studies ANU College of Asia and the Pacific, di halaman masjid Sultan Salahuddin Bima, Sabtu (12/5).

Dikatakannya pendidikan itu lebih penting dari segala persoalan. Saat ini seluruh dunia belajar bersama dalam suasana bersaudaraan begitu kental antar-bangsa. Mahasiswa dan dosen memiliki motivasi tersendiri dalam bergaul dengan komunitas keilmuan. Australia bagi Indonesia lebih dekat dan banyak mahasiswa yang lebih memilih Australia sebagai tempat pendidikan S2 dan S3.

Soal kualitas pendidikan, katanya, saat ini Australia agak sama dengan Amerika, Inggris, Jerman, dan lainnya. Bahkan, untuk kajian Asia Pasifik, pendidikan Australia memegang kendali. Bidang pendidikan komputer, arsitektur, sejarah, kedokteran, dan lainnya.

“Sebagai dosen kita berharap semakin banyak anak Indonesia yang terdidik bisa menikmati pendidikan, menjadi ilmuwan,” katanya.

Ketika mereka belajar ke luar negeri, katanya, mereka bisa membandingkan dengan disiplin yang ada di sana. Untuk mendapatkan nilai harus dengan perjuangan sendiri dan tidak ada koneksi atau sogok- menyogok agar mendapatkan nilai tinggi. Setelah kembali ke Indonesia mereka menerapkan itu. Memberikan nilai kepada siswa sesuai hasil jerih-payahnya.

Dicritakannya mereka mau menerapkan budaya baik, seperti ada anak yang mau mmbayar untuk mendapatkan nilai tinggi, tidak mau menerima karena mereka belajar disiplin saat belajar di Australia.

“Kita berharap ke depan mahasiswa dari Indonesia kian banyak yang menimba ilmu di sana. Tradisi keilmuan di sana harus diterapkan di Indonesia, seperti kejujuran dan kedisiplinan,” katanya. (BE.13)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

CATATAN KHAS KMA

  SEMUA hepi. Saya merekam ekspresi semua pejabat dan investor dalam dua pertemuan sekaligus, Jumat, 5 Maret 2021. Ekspresi ceria Wali Kota Bima, H...

NTB

  Mataram, Bimakini.- Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, menerima Regional Manager TAFE International Western Australia (TIWA), Daniel Sprague, di ruang kerjanya, Selasa (01/10/2019). Kepada...

Peristiwa

UNTUK mengisi waktu luang, dr Akbar kembali mengeluarkan handphone untuk menulis perjalanannya di Palu. Tempat favoritnya yaitu Masjid An Nur Sigi – Palu. Berikut...

Peristiwa

SEMPAT meneteskan air mata ketika menyaksikan Palu yang porak poranda dari kaca pesawat sebelum mebdarat di kota itu. Hari pertama tiba, langsung menangani pasien...

Opini & Sudut Pandang

Oleh: Eka Ilham.S.Pd.,M.Si   Di  dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa tujuan membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ialah mencerdaskan bangsa. Penyelenggara pendidikan oleh...