Bima, Bimakini.com.- Kondisi Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Desa Soro Kecamatan Lambu Kabupaten Bima memrihatinkan. Ruangan belajar-mengajar (RBM) masih kurang dan mengakibatkan siswa duduk berdesak–desakan. Apalagi, mebel madrasah itu merupakan stok lama yang tidak layak digunakan. Sebagian kursi dan meja sudah banyak yang rusak.
Kepala MIS Soro, Abdul Khalik, S.PdI, mengatakan sejak tahun 1964 hingga kini kondisi RBM pada madrasah itu tetap seperti dulu, tidak banyak yang berubah seperti sekolah atau madrasah lain yang sudah sekian kali direhab. Meski pada sisi lain halaman dan pagarnya serta taman sedikit demi sedikit dibenahi engan memanfaatkan sisa dana BOS yang sangat minim.
“Seharusnya madrasah ini diperhatikan oleh pemerintah, tetapi nyatanya dari kepala yang dulu sejak tahun 60-an hingga kini belum ada bantuan dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah,” ujarnya kepada wartawan di madrasah setempat, Senin (28/5).
Mengenai RBM, katanya, merupakan swadaya masyarakat setempat dan hingga kini belum bisa mencarikan solusinya karena harus dibangun satu lokal ruangan lagi untuk mencukupi peningkatan jumlah siswa. Apalagi, jumlah siswa sudah mencapai 176 orang, sementara RBM yang ada hanya empat lokal ruangan. Untuk menanggulanginya, terpaksa menyekat satu ruangan menjadi dua ruangan, meski siswa masih harus duduk berdesak-desakan.
“Kami menyadari hal ini sangat berpengaruh pada tidak efektivitas proses belajar mengajar karena satu ruangan dihuni dua kelompok belajar yang berbeda. Tentu ini sangat mengganggu dua orang guru yang mengaja dalam ruangan yang berdekatan,” katanya.
Persoalan ini, katanya, pernah menyusun proposal dan sudah disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Bima. “Kami sudah melayangkan proposal dan pelaporan. Bahkan, Bupati Bima dan Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bima pernah meninjau keadaan MIS Soro dan menyuruh kami membuat laporan. Namun, hingga hari ini belum ada realisasinya,” katanya.
Tidak hanya itu. Kepala Sekolah bersama Dewan Guru sudah mengirim proposal kepada Yayasan, Kemnag, dan Dinas Dikpora Kabupaten Bima agar memerhatikan kondisi madrasah itu, tetapi belum juga ada realisasinya.
Dulu saat MIS Soro dilanda banjir bandang pada Februari 2011, katanya, Bupati Bima menyuruh membuat laporan kerusakann dan hal itu sudah dilakukan. “Kami berharap kepada pemerintah untuk membantu MIS Soro dalam menanggulangi permasalahan ini. Karena bagaimanapun siswa MIS Soro juga anak bangsa yang juga punya hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan sama dengan sekolah lain,” katanya. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.