Bima, Bimakini.com.- Akademisi Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Bima, Nasaruddin, MPd.I, meminta pejabat tidak alergi terhadap kritikan yang sifatnya membangun maupun pembelajaran berharga. Banyak pejabat yang tidak ingin dikritik, padahal dalam pelaksanaan tugasnya kritikan itulah yang bisa menuntun pekerjaan menjadi lebih baik.
Seharusnya, kata Nasarudin, pejabat berterimakasih dengan pengeritik yang disampaikan secara lisan maupun tertulis. Melalui audiensi dan demonstrasi oleh kalangan mahasiswa maupun Organisasi Masyarakat (Ormas) lainnya. Kritikan adalam pembelajaran atau sebagai sarana untuk mengingatkan bahwa apa yang dilakukannya belum tentu benar dan sesuai harapan rakyat.
Diingatkannya, pejabat merupakan pelayan rakyat, jadi sepatutnya bisa menerima setiap kritikan yang membangun. Bukan malah membuangnya atau memanfaatkan preman sebagai benteng menghadang kritikan tersebut.
Nasaruddin mengaku kecewa terhadapa oknum pejabat yang sedikit dikritik langsung memanfaatkan jasa preman, hal itu sangat tidak etis diterapkan pada Negara demokrasi. Jika para oknum pejabat alergi kritikan, sebaiknya engundurkan diri dan berhenti menjadi pejabat, karena posisinya akan selalu dikritik.
Katanya, menjadi pejabat harus bisa menerima kritikan jika ingin sukses, bukan malah memanggil preman untuk menghadang orang atau sekelompok orang yang ingin mengeritiknya melalui media maupun demonstrasi. “Kalau tidak mau dikritik sebaiknya berhenti menjadi pejabat, saya melihat banyak oknum pejabat yang alergi terhadap kritikan,” ujarnya Kamis (24/5), di kampus setempat.
Diingatkannya, tidak satu pun pejabat di Indonesia ini yang tidak dikritik oleh rakyat, keculai yang bekerja baik, ikhlas, jujur, amanah, bertanggugjawab dan transparan.
Berkaitan dengan itu, dia meminta Wali Kota maupun Bupati memilih dan menyeleksi pejabat secara ketat, bukan asal-asalan. Dia mengharapkan ke depan seluruh pejabat bisa menerima kritikan yang membangun dan menjadikannya sebagai pelajaran berharga. (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
