Kota Bima, Bimakini.com.-Pelajaran Muatan Lokal (Mulok) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Kota Bima, mulai tahun ini dialihkan pada Pendidikan Al-Quran. Bukan hanya itu, juga dimasukan dalam jadwal pelajaran wajib selama dua jam setiap minggu. Mengapa demikian?
Kepala SMAN 3 Kota Bima, Drs. H. Abdul Gafar, mengatakan, dalam pendidikan tersebut disesuaikan dengan kemampuan dan kemahiran siswa membaca Al-Quran atau tidak berdasarkan kelas, tetapi diklasifikasi berdasarkan standar kemampuan siswa.
“Sebenarnya dua jam untuk mempelajari Al- Quran itu belum cukup, tetapi tekat bersama untuk memberantas buta huruf dan buta baca Al-Quran bisa diefektifkan, sehingga kita berharap setelah tamat siswa tidak ada lagi yang belum bisa membaca Al Quran,” ujarnya di Penatoi Kota Bima, Jumat (11/5).
Perubahan pelajaran Mulok itu, kata dia, sebagai implementasi dari menyukseskan program Pemerintah Kota (Pemkot) Bima dalam “Pembumian Al-Quran” di daerah ini. Artinya, program itu tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh seluruh elemen masyarakat, termasuk jajaran pendidikan.
“Kalau program itu disemarakkan melalui jajaran pendidikan, maka anak-anak di Kota Bima tidak akan ada lagi yang tidak bisa membaca Al-Quran. Kalau bukan kita yang memulai, siapa lagi yang harus kita tunggu,” katanya.
Program itu, katanya, diterima oleh semua guru dan memiliki komitmen bersama untuk memberantas buta huruf dan buta membaca Al- Quran pada siswa, sehingga tinggal mengamalkan ajaran Islam.
“Kita berharap langkah awal ini akan menentukan langka selanjutnya yang lebih baik dan bermanfaat bagi semua,” kata mantan guru SMAN 4 Kota Bima ini. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.