Bima, Bimakini.com.- Sebagian siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Soromandi, hingga kini masih duduk melantai karena kursi yang tersedia belum mencukupi. Bangunan sekolah itu baru dua lokal, sedangkan jumlah siswa sebanyak 112 orang. Nah, bisa dibayangkan suasananya kan?
Kepala SMPN 4 Soromandi, Drs. Abubakar Ibrahim, M.Pd, mengatakan, kondisi itu bukan saja menyulitkan siswa, tetapi juga guru yang mengajar kurang tenang dengan minimnya fasilitas yang dibutuhkan sekolah. Untuk saat ini baru memiliki empat lokal ruangan, dua lokal untuk RBM, sedangkan dua lokal lainnya ruangan kepala sekolah dan guru.
“Dari jumlah siswa yang ada, kita masih membutuhkan beberapa lokal ruangan lagi, termasuk kebutuhan mebel yang masih jauh dari harapan,” ujarnya di Kelurahan Monggonao Kota Bima, Rabu (30/5).
Kondisi RBM minim itu, katanya, memaksa sebagian siswa duduk melantai saat belajar. Bayangkan, hanya memiliki 40 unit kursi dari 112 siswa. “Jadi rasio siswa dengan kursi yang ada tidak sebanding. Kalau dihitung bisa mencapai 70 siswa yang belum memiliki tempat duduk alias harus duduk melantai,” katanya.
OLeh karena itu, jelasnya, perlu menjadi perhatian khusus dari jajaran pendidikan, terutama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima. Kalau perlu harus menjadi skala prioritas perhatian. Apalagi, SMPN 4 Soromandi termasuk yang paling banyak siswa.
Hal senada dikeluhkan Wakil Kepala SMPN 6 Soromandi, Masrin, S.Pd. Sekolah setempat juga mengalami kondisi sama, bahkan lebih parah lagi. Bayangkan, mebel kursi yang tersedia baru 30 set, sedangkan jumlah siswa sekitar 82 orang. Akibatnya, siswa kelas VII dan VIII masih duduk melantai saat menerima pelajaran.
“Mau apa lagi, inilah kondisi sekolah kita semoga mendapatkan perhatian untuk ditengok terlebih dahulu,” katanya di kantor Pos besar Kota Bima, Rabu.
Mereka mengharapkan ke depan jajaran Dinas Dikpora Kabupaten Bima memerhatikan kondisi beberapa sekolah di Kecamatan Soromandi. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
