Bima, Bimakini.com.- Jajaran Sekolah Menengah Pertama (SMPN) 2 Belo Kabupaten Bima hingga kini belum menerima kesepakatan terbentuk sekolah satu atap (Satap) di Desa Renda. Alasannya prosedurnya belum memenuhi standar kelayakan.
Kepala SMPN 2 Belo, Drs. Rusman A. Wahab, mengaku belum mendatangani kesepakatan pembentukan Satap karena belum memenuhi standrar ketentuan. Sikap itu sudah diberitahukannya kepada pihak Dinas Dikpora Kabupaten Bima. “Dinas Dikpora memberikan saran bahwa rekomendasi belum memenuhi syarat,” katanya mengutip pejabat Dinas Dikpora, Jumat, di Belo.
Dikatakannya, alasan pembentukan Satap di Renda, karena wilayah tersebut selalu muncul konflik. Antara Renda ke SMPN2 Belo maupun Renda ke Desa Ngali jaraknya sekitar 5 kilometer.
Padahal, katanya, jarak sekolah tersebut tidak sampai 5 Km. Bahkan, di sekolah tersebut ruangan kelas justru lebih. “Hal itu menurut saya hanya mubazir saja keberadaan Satap tersebut,” ujarnya.
Katanya, persyaratan membuka Satap di desa setempat apabila hanya ada satu sekolah, sulit dilewati transportasi, melewati sungai dan perbukitan. Bahkan, jarak sekolah yang ditempuh lebih dari 5 Km, jumlah siswa pun tidak lebih dari 25 orang. “Desa setempat tidak ada sekolah yang mendukung untuk membentuk Satap tersebut,” katanya.
Diakuinya, di Kecamatan Belo alat transportasi beragam, bisa ojek, benhur, dan kendaraan angkutan desa. (K01)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
