Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Warga Ndano Nae Mengaku Baru Menikmati Merdeka Kecil

Abdurrahman Mahmud

Warga Ndano Nae, Kelurahan Ntobo Kota Bima mengaku baru menikmati merdeka kecil, sejak Indonesia merdeka 67 tahun lalu. ‘’Kami baru menikmati merdeka kecil saja, yaitu sekadar hidup. Kemerdekaan lainnya belum kami bisa nikmati,’’ kata tokoh masyarakat Ndano Nae, Abdurrahman Mahmud, pada Bimakini.com di Ndano Nae, Minggu.

Dia menyebutkan, mereka sejak tinggal di tempat terpencil itu secara turun temurun, merupakan anjuran pemerintah pada masa yang lalu, bagi mereka yang belum punya pekerjaan.

Ndano Nae merupakan dusun terpencil yang berada di atas gunung dengan ketinggian sekitar 600 meter di atas permukaan laut, arah tenggara Kota Bima.

Untuk menuju Ndano Nae, tidak mudah karena hanya bisa menggunakan jasa ojek sepeda motor. Jalan yang ditempuhpun kondisinya sangat parah, karena hanya ada akses jalan rintisan yang berbatu. Ada tigak akses untuk menuju ka dusun yang jarakanya sekitar 14 km dari Kota Bima itu. Pertama bisa lewat di ujung gunung Rite yaitu di Kelurahan Matakando baru kea rah timur. Kedua melalui jalur tanjakan di Rite, dan yang paling ekstrim melalui jalur tanjakan di Ntobo.

Jalan terakhir inilah yang ditempuh oleh tim Lambarasa Bima TV yang didukung BBL dan Bima Adventure pada Minggu untuk pengambilan gambar yang dirangkaikan dengan bakti sosial. Tim membawa 80 paket bantan berupa barang-barang kebutuhan sehari-hari.

Menurut penanggungjawab kegiatan, Khairudin M. Ali, paket bantuan tidak bisa dibawa semua karena tidak bisa diangkut dengan sepeda motor. ‘’Barang berupa pakaian layak pakai masih belum bisa kami bawa, karena yang berangkat hanya sepeda motor dengan sepeda,’’ katanya.

Saat ini barang yang tidak bisa dibawa masih disimpan di studio Bima TV dan menurut rencana akan dirahkan pada warga lain di lain kesmepatan bakti sosial Bima TV bersama komunitas sepeda BBL dan Bima Adventure.

Harapan terbesar masyarakat Ndano Nae adalah ingin menikmati kemerdekaan seperti yang dirasakan masyarakat Kota Bima lainnya, yang sudah menikmati jalan beraspal, penerangan listrik, serta air bersih. ‘’Kami sangat mengharapakan pemerintah bisa segera meningkatkan kualitas jalan. Kalau bisa tolong diaspal sampai ke dusun kami,’’ kata Abdurrahman.  

Selain itu, mereka juga meminta agar dusun mereka dilakukan relokasi ke tempat yang lebih tinggi. ‘’Kami ingin dipindahkan ke atas ke tempat yang lebih tinggi,’’ katanya lagi sambil menunjuk lokasi sebelah barat dusun mereka. Alasannya karena lokasi sekarang berada pada cekukan yang menurut mereka kurang baik.

Sebanyak 80 paket bantuan langsung dibagikan, karena hamper seluruh warga ada di rumah mereka karena tidak ada kesibukan. Ikut menaklukkan Ndano Nae dengan sepeda adalah 12 anggota BBL termasuk ketuanya, drg Budi Prabowo. (*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kasus dugaan penganiayaan terjadi di persimpangan Desa Talabiu Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Senin (27/3) sekira pukul 18.30 WITA.  Oknum anggota Kepolisian Sektor...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Kegiatan pencetakan sawah baru di So Mboda Rato Desa Rato Kecamatan Bolo, diklaim dari dana aspirasi anggota DPRD Kabupaten Bima, Ahmad Dahlan,...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.- Aksi pemalangan sekolah kembali terjadi. Kali ini menimpa  Sekolah Dasar Negeri (SDN) Inpres Palisondo Desa Sondosia, Kecamatan Bolo. Aksi itu diduga dilakukan Bahrudin ...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.- Warga RT 01 Dusun Pali Desa Donggobolo Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Selasa siang, mendadak heboh.  Ibu rumah- tangga desa setempat, Aisyah, diberi...

Hukum & Kriminal

Monta, Bimakini.com.- Bentrok antara kelompok warga kembali terjadi di Kabupaten Bima.  Kali ini melibatkan kelompok warga Desa Tolouwi dan Desa Sondo Kecamatan Monta, Sabtu...