Lagi-lagi, kita dikejutkan oleh munculnya kasus pencurian sepeda motor pada berbagai wilayah Bima. Itu pun sebatas yang diberitakan media. Masih ada sejumlah warga yang mengaku kehilangan motor, setelah itu melaporkannya kepada pihak Kepolisian dan pasrah. Kepasrahan yang hingga kini diekspresikan dalam level kesabaran.
Bayangkan, hanya dalam hitungan menit, kendaraan tunggangan raib entah kemana. Kasus pencurian sepeda motor memang semakin marak dan aparat pun mengintensifkan pengawasan. Kemunculan kasus itu patut diperhatikan, karena mengisyaratkan ada yang tidak beres dari perilaku kelompok masyarakat yang merugikan pihak lain.
Ada yang menyatakan wilayah Bima masuk dalam zona kenyamanan Curanmor. Benarkah demikian? Setidaknya itu yang disuarakan sebagian orang menyusul berbagai kasus kehilangan motor selama ini. Bahkan, zona terbuka dan dianggap aman selevel areal kantor Pemerintah Kota Bima sudah jebol. Ada yang kehilangan motor hanya beberapa saat setelah ditinggalkan.
Pertambahan sepeda motor dari waktu ke waktu dan makin lihainya para pelaku beraksi menyebabkan grafik kehilangan perlahan-lahan naik. Hari-hari kita dijejali soal mimpi buruk para pemilik yang meradang kehilangan motornya. Sebagian masih dalam proses kredit. Namun, kita juga mesti mengapresiasi kerja keras pihak Kepolisian yang menguber pelakunya. Terakhir, tiga warga yang diduga penadah di Kecamatan Wawo dibekuk beserta empat unit sepeda motor tanpa kelengkapan dokumen. Anggota sindikat lainnya masih diincar, semoga saja bisa dibekuk secepatnya untuk memastikan ada satu jaringan yang dipotong laju pergerakannya.
Ada dua catatan soal kasus Curanmor ini. Sudah saatnya dijadikan ‘musuh bersama’ karena merusak kenyamanan bermasyarakat. Mereka mesti diintai pergerakannya setiap saat. Ini tantangan bagi Kepolisian. Kasus ini layak digelisahkan karena umumnya pelakunya remaja dan pemuda. Bisa jadi latar belakang ekonomi dan kecemburuan sosial mendasari perbuatan mereka. Namun, apapun motifnya sindikat Curanmor ini mesti dihadang dengan kesigapan aparat dan bantuan masyarakat. Mari kita lebih berhati-hati. (*)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
