Kota Bima,Bimakini.com.- Civil Society Officer, Australia-Indonesia Parthership for Decentralization (AIPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Susana Dewi Rochimah, mengapresiasi semangat dan kebersamaan wartawan Bima yang diekspresikan saat pelatihan di hotel Marina. Dia meminta semangat kebersamaan tersebut terus ditingkatkan untuk bekalpembelajaran dan akses informasi pada masyarakat Bima.
Susan, demikian sapaan akrabnya menjelaskan, AIPD merupakan lembaga kemitraan Australia-indonesia yang bertujuan mendekatkan pelayanan publik yang bersumber dari pemerintah agar tercipta kepemerintahan yang baik dan bersih. Dukunganyang digelorakan AIPD begitu berdinamika, mulai dari dukungan yang diarahkan bagi Lembaga Swadaya Masyarakat, wartawan hingga eksekutif dan legislatif dalam kerangka perencanaan penganggaran partisipatif.
“Adalah hak setiap publik untuk memeroleh atau mengakses informasi soal perencanaan pengganggaran sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah dan lain sebagainya,” ujarnyasaat pelatihan bertajuk Peningkatan Kode Etik Jurnalistik dan Analisis Anggaran Menuju Pelibatan Media dalam Proses Advokasi Anggarandi hotel Marina, Jumat.
Artinya,kata Susan, ekspose data dan dokumen rencana penganggaran suatu pemerintahan pada publik, bukanlah hal yang tabu dan menjadi rahasia negara. Siapapun boleh mendapatkan data itu.
Untuk kesekian kalinya Mbojo JournalistClub (MJC) sebagai wadah wartawan Bima, menggelar pelatihan menuju peningkatan pemahaman dan kapabiliats profesi.
Sebanyak 22 wakil berbagai media, mulai dari Pemimpin Redaksi (Pemred) hingga wartawan aktif, terlibat dalam pelatihan itu.
Ketua Panitia, Sofian Asy’ari, melaporkan, pelatihan yang diikuti komunitas wartawan Bima itu bertujuan membuka wawasan insan pers, betapa semua informasi khususnya keterbukaan anggaran pemerintah, menjadi hal yang tidak tabu untuk diakses dan diperoleh masyarakat,termasuk wartawan.
Pembicara saat pelatihan selama dua hari itu dari PWI NTB dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) NTB dan anggota Dewan Kehormatan PWI NTB, Ir.Khairuddin M.Ali, M.AP.
Koordinator MJCBima, Indra Gunawan, mengatakan kerjasama dua lembaga dimaksud dalam kerangka membangun pemahaman dan peningkatan kemampuan, daya pikir, dan kemampuan manajerial awak media serta perusahaan media. Bukan saja pengetahuan mengenai Kode Etik Jurnalistik, tetapi lebih dari itu bagaimana mengaplikasikan dalam tugas dan profesi sebagai fondasibagi penguatan kapasitas. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.