Kota Bima, Bimakini.com.- Akademisi Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Bima, Nasaruddin, MPd.I, mengapresiasi uji kompetensi wartawan (UKW) sebagai tolok-ukur kemampuan jurnalistik pewarta. Ujian itu tidak hanya bagi wartawan yang tergangung dalam organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) saja, namun seluruh wartawan di tingkat daerah dan regional.
Dia menilai dalam ujian tersebut, seorang wartawan akan dilihat kemmpuan jurnalistiknya, sehingga dalam melaksanakan tugasnya sesuai UU Pers. Hasil dari ujian tersebut akan melahirkan pewarta andal dalam menyajikan informasi bagi masyarakat, terutama informasi aktual dan situasi yang masih hangat.
Menurutnya, uji kompetensi semacam itu harus dimulai dari tahap daerah, seperti penjaringan pewarta untuk mengikuti uji kompentensi tingkat regional, sehingga hasilnya berkualitas. “Saya kira ini perlu ditingkatkan dalam rangka menciptakan pewarta yang berkualitas,” ujarnya Jumat (22/6) melalui telepon seluler.
“Uji kompetensi tidak hanya untuk kalangan birokrasi, akademisi maupukan kalangan politikus, namun juga harus dilakukan pada awak media. Uji kompetensi menunjukkan kredibilitas seorang wartawan,” katanya.
Dikatakannya, uji kompetensi akan menunjukkan etika jurnalistik yang baik, menjadi teladan bagi yang lainnya dalam menyajikan berita, independensi, dan profesionalitas peliputan. Dia menilai banyak oknum pewarta yang belum profesional saat melaksanakan jurnalistik, sehingga UKW penting dilakukan. (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.