Dompu, Bimakini.com.- Bupati Dompu,Drs. H. Bambang prihatin terhadap kemerosotan atau dekadensi moral yang terjadi pada kalangan generasi muda. Didiganya, kondisi itu disebabkan sistem pendidikan Negara saat ini.
Bambang membandingkansistem pendidikan di Negara maju dengan Indonesia. Pada Negara maju, yang diutamakan adalah pendidikan karakter,sehingga tidak mengherankan jika mereka lebih memerhatikan karakter dibandingkan ilmu lainnya. Seperti, turis asing yang berkunjung ke Lakey tempat wisata Kecamatan Hu’u atau lainnya di Indonesia.
Menurutnya, ketika turis berjalan melewati masyarakat, pasti memberi hormat seraya menundukkan kepala. “Beda dengan generasi kita sekarang tidak lagi memerhatikan norma-norma itu,”kata Bambang saat silaturahmi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama di aula kantor Kementerian Agama (Kemnag) Kabupaten Dompu, Rabu (27/6).
Bukti dekadensi moral di kalangan generasi muda saat ini, lanjut Bambang, bisa terlihat saat-saat menjelang Magrib di jalan depan Pendopo Bupati. Anak-anak muda mengendarai sepeda motor yang berknalpot pretelan dan bersuara bising. Demikian juga, saat ini sudah jarang terlihat generasi muda saat berjalan melewati tempat duduk orangtuasambilmemberi salam dan permisi.
Menurutnya, itu juga karena imbas dari sistem pendidikan yang tidak lagi memerhatikan pendidikan karakter.Tidak mengherankan,jika ada lomba Olimpiade Sains tingkat internasional,maka sudah pasti dijuarai oleh Indonesia.Misalnya, olimpiade matematikan dan biologi, karenadi Negara maju tidak ada lagi pelajaran itu. Pelajaran utamanya adalah pendidikan karakter. “Di sinilah peran kita semua untuk dapat memberikan pendidikan karakter pada generasi muda,” ujarnya.
Dikatakannya, untuk menghasilkan generasi yang memiliki karakter, tidak boleh diserahkan tanggungjawab pada sekolah. Karena anak-anak lebih banyak di luar sekolah membutuhkan peran orangtua, tokoh agama dan rokoh masyarakat. Hal itu sangatlah penting dalam kerangka menghasilkan generasi muda yang berahklak, beretika, dan berkarakter.
Demikian juga dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama, tambahnya,harus tetap menjaga keharmonisan melalui tutur kata dan sikap yang saling menghargai antarsesama dan selalu menyambung silaturahmi, “Mari kita selalu menjaga keharmonisan dan saling menghargai” harapnya. (BE.15)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.