Bima, Bimeks.- Sejumlah pelajar di Kota dan Kabupaten Bima mendesak Dewan Pendidikan dan lembaga independen lain,ikut mengawal seleksi masuk sejumlah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Bima. Masalahnya, proses seleksi tersebut berpotensi ditunggangi calo dan pihak yang tidak bertanggungjawab.
Alumnus MAN 3 Kabupaten Bima, Azwar Anas, mengatakan, kendati status PTdi Bima umumnya swasta, pengawasan pihak independen dan perhatian Dewan Pendidikan sangat penting, karena banyak calon mahasiswa baru yang menjadi korban para calo dan orang tidak bertanggungjawab. Hal itu untuk menghindari kerugian yang dialami calon mahasiswa dan memastikan kualitas PT.
“Biasanya sesuai cerita dan pengalaman kakak kelas yang dulu-dulu banyak yang jadi korban, sudah kasih uang dan sebagainya ternyata yang terima itu adalah calo dan orang-orang tidak bertanggung jawab,” katanya di Bolo, kemarin.
Menurut enam bersaudara ini, pengawasan penting mengingat calon siswa baru belum berpengalaman dan masih polos. “Jangan sampai kepolosan kami dimanfaatkan orang-orang seperti itu. Perlu perhatian pemerintah dan anggota Dewan, meskipun tidak punya hak mengintervensi kampus swasta,” katanya.
Harapan yang sama disampaikan warga lainnya. “Biasanya yang jadi sasaran empuk, terutama calon-calon mahasiswa baru dari daerah terpencil atau desa-desa paling pinggir. Ini harus jadi atensi Dewan Pendidikan, jangan hanya lepas tangan hanya numpang nama saja,” desak Gapur, warga Talabiu.
Dikatakannya, pengawasan penting karena umumnya proses seleksi PTS di Bima dilaksanakan secara mandiri oleh masing-masing kampus. Biasanya,kampus-kampus juga tidak akan bertanggung jawab terhadap calo atau orang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan nama PTmereka. “Jadi,perlu perhatian pihak berkaitan, jangan sampai muncul korban. Kan kasihan masyarakat, sudah miskin tambah melarat,” katanya. (BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
