Kota Bima, Bimakini.com.- Mutu pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 55 Kota Bima, merupakan hal paling urgen dibenahi. Apalagi, SDN 55 merupakan rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Untuk menggenjot mutu memerlukan ada kesadaran guru dalam melaksanakan tugas dan yang tidak kalah pentingnya adalah disiplin guru.
Hal itu dikemukakan Kepala SDN 55 Kota Bima, Usman Idris, S.Pd, saat osialisasi Penanggulangan Bencana yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kota Bima di sekolah setempat, Kamis (21/6).
Menurut Usman, dua hal itu sangat menentukan kesuksesan program peningkatan mutu. Jika kesadaran dan disiplin ini tidak lagi diindahkan, maka jangan harap bisa meningkatkan sumberdaya manusia di sekolah itu, meski dengan program pembelajaran terbaik.
Diingatkannya, kalau guru tidak menyadari tugas dan fungsinya, maka siswa juga kurang serius menghadapi pelajaran. Namun, jika guru memberikan contoh baik seperti datang ke sekolah lebih awal, maka dengan sendirinya akan datang lebih cepat karena mereka pasti malu karena guru lebih dulu ada di sekolah.
“Disiplin merupakan salahsatu pendidikan karakter yang perlu ditanamkan sejak dini. Hanya sekolah yang menerapkan kedisiplinan yang baik yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan,” katanya.
Disiplin dan kesadaran itu, katanya, senantiasa diingatkan saat upacara atau saat pertemuan bersama guru. Jika dua hal ini dilaksanakan bersamaan, merupakan kunci keberhasilan dalam segala aktivitas di sekolah. Jajaran sekolah harus menyadari bahwa saat ini pihak sekolah sedang berupaya membenahi mutu pendidikan menuju SBI.
Siswa kelas III hingga kelas IV, katanya, wajib belajar komputer dua kali dalam seminggu, belajar elektronik, dan setiap pelajaran semua mata pelajaran. Guru juga diberikan tugas untuk membina pelajaran khusus, seperti matematika, IPA dan Bahasa Indonesia saat intra maupun ekstrakurikulum.
Bahkan, mulai tahun ajaran 2012-2013 menerapkan proses kegiatan belajar-mengajar (KBM) dengan kelas bilingual untuk kelas III berlaku pelajaran IPA dan Matematika. Selain itu, ada buku tersendiri untuk bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
“Ini sebagai salah satu kegiatan untuk SBI. Kita berharap pembenahan mutu di sekolah ini dapat ditingkatkan terus, sehingga dalam waktu tidak terlalu lama bisa ditetapkan sebagai SBI,” katanya. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.