Bima, Bimakini.com.- Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Soromandi mengeluhkan masih banyak yang belum mendapatkan NUPTK. Dari 21 guru, baru lima yang mendapat NUPTK. Padahal, kartu itu sangat dibutuhkan oleh guru negeri dan swasta.
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan SMPN 3 Soromandi, Syarif, S.PdI, mengatakan, semua guru di sana sudah mengusulkan beberapa kali agar mendapatkan kartu NUPTK itu, tetapi entah mengapa belum juga berhasil masuk data induk (data base) Pemerintah Pusat. Apakah, bahan usulan itu dikirim atau entah kemana.
“Kita juga heran banyak teman guru yang menanyakan hal itu, tetapi di jawab oleh petugas yang menerima data, belum masuk data base Pusat,” ujarnya di Kelurahan Monggonao, Kamis (31/5).
Beberapa guru juga, diakuinya, pernah menanyakan ke Dinas Dikpora Kabupaten Bima, tetapi memang belum ada. Padahal, pengusulan ulang harus menunggu beberapa bulan lagi. “Kita berharap data yang dikirim oleh guru masih tersimpan baik dan belum dimasukan dalam daftar usulan NUPTK. Kita bisa lihat di internet data itu memang belum masuk,” katanya.
Hal yang sama dirasakan beberapa guru SD. Masih banyak yang belum mendapatkan kartu NUPTK itu. Padahal, pengusulan itu hampir setiap tahun dilakukan. Beberapa guru merasa heran dengan kinerja yang mengabdate data usulan NUPTK itu. Apakah kesalahan itu di pusat atau di daerah.
“Kita belum tahu, kita berharap Dinas Dikpora memberikan kepastian mengenai data NUPTK itu karena sangat dibutuhkan oleh guru honor atau sukarela,” kata seorang guru di Kecamatan Wawo.
Sumber itu mengharapkan, tahun ini bisa dituntaskan, sehingga semua guru memiliki NUPTK itu. Apalagi, saat ini kartu NUPTK sangat dibutuhkan dalam berbagai administrasi. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
