Kota Bima, Bimakini.com.- Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bima mengidentifikasi lokasi dan tempat wisata yang dijadikan objek bermaksiat. Akhir pekan lalu, mereka beraudiensi dan mendesak Pemerintah Kota Bima segera menindak dan menertibkan sejumlah tempat tersebut.
Ketua IMM Bima, Firmansyah, menyebut beberapa tempat wisata yang terindikasi digunakan sebagai areal mesum yakni Lawata, kebun di Wadumbolo, dan sejumlah tempat lain sepanjang pantai. Tempat itu selalu lepas dari kontrol petugas keamanan sehingga semakin marak dikunjungi.
Lebih miris lagi, ungkapnya, mushola yang seharusnya digunakan sebagai tempat untuk beribadah telah beralih-fungsi menjadi tempat bermesraan kaum muda. Jika tidak cepat ditangani oleh pemerintah, diyakini akan terus berkembang.
Katanya, bukan rahasia lagi beberapa lokasi wisata yang terindikasi kuat sebagai tempat mesum itu menarik tarif kepada pengunjung mulai dari Rp5 ribu hingga Rp10 ribu. Mereka yang telah masuk kemudian bebas berbuat sekehendak hati karena tidak ada yang melihat.
“Besar harapan kita kepada pemerintah agar segera melakukan upaya untuk menyelamatkan generasi muda serta menjaga nama baik tempat wisata di Kota Bima,” harapnya di aula kantor Pemkot Bima.
IMM juga meminta mengerakkan personel Polisi Pamong Praja atau anggota Perlindungan Masyarakat setiap hari untuk mengawasi dan tempat tersebut.
Merespons aspirasi mahasiswa itu, Pemkot Bima melalui Kabag Humas Protokol Setda Kota, Muhammad Hasyim, S.Sos, SE, M.Ec.Dev, menjanjikan segera mengerahkan Pol PP dan Linmas berpatroli mengawasi sejumlah tempat yang diduga sering digunakan sebagai lokasi mesum pasangan tidak sah.
Meski upaya itu sulit menghilangkannya, jelas Hasyim, minimal mampu mengurangi atau mencegah kemaksiatan berikutnya. Peran organisasi mahasiswa Islam, organisasi pemuda Islam, maupun komponen lainnya diharapkannya selalu bersinergi dengan pemerintah dalam mencegah kemaksiatan.
“Pemkot Bima juga akan menyoalisasikannya kepada guru di sekolah, akademisi dan orangtua untuk bekerja sama mengawasi pergaulan anak dan lingkungan sekitar,” ujarnya. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.