Dompu, Bimakini.com.- Sejumlah elemen masyarakat KabupatenDompu mengharapkan agar Inspektorat setempat mengintensifkan pemeriksaan terhadappenggunaan anggaran pada masing-masing sekolah di desa. Diduga, beberapa keluhan guru dan staf desa bahwa penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) masing-masing sekolah didominasi oleh Kepala Sekolah tanpa melibatkan Bendahara dan guru.
Demikian juga dengan penggunaan Dana Alokasi Desa (DAD) tanpa melibatkan Bendahara, staf, danmasyarakat. “Kita menduga penggunaan dana BOSdan DAD didominasi oleh Kades dan Kasek,” ujar Syamsudin,warga Kempo, Rabu (27/5).
Informasi itu, katanya, berdasarkan pengakuan beberapa guru, staf desa, dan masyarakat. Bahkan, dalam hal rencana anggaran pun tidak pernah dilibatkan. Hanya didominasi oleh peran Kasek dan Kades. “Kalau ini dibiarkan maka potensi korupsi dan penyimpangan akan terjadi,” ujarnya.
Hal senada diakui Syarifudin, warga Montabaru. Dia menduga ada dominasi penggunaan anggaran yang dilakukan Kasek dan Kades . Bahkan, kerap terdengar keluhan dari guru dan staf desa berkaitan masalah itu. “Kalau tidak dilakukan pengawasan akan berpotensi terjadinya korupsi,” ujarnya.
Demikian juga kepada para pengawas, diharapkannyaagar serius mengawasi. Jangan ketika turun mengawasi dna diberikan amplop, kemudianlangsung pulang.
Kepala Inspektorat Kabupaten Dompu, Drs. Muhybudin M.Si, mengaku, berdasarkan hasil temua yang dilakukan terhadap pengelolaan keuangan di sekolah dan desa, ditemukan dominasi penggunaan dan pengeloaan uang oleh Kasek dan Kades. “Memang hasil temua adanya dominasi pengelolaan anggaran,” ujarnya.
Diakuinya, pengelolaan anggaran di sekolah khusus untuk tingkat SD, memang ditemukan fakta itu. Untuk penyelesaian administrasi di tingkat desa dan kelurahan, hanya Kelurahan Potu yang telah menyelesaikan. “Saya juga sudah ingatkan seluruh jajaran Inspektorat agar mengawasi sungguh-sungguh,” katanya. (BE.15)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
