Bima, Bimakini.com.- Minimnya buah jambu batu di ladang menyebabkan warga Kambilo Kecamatan Wawo, beralih menjual buah jeruk besar. Jumlah penjualnya pun hanya beberapa orang saja. Apalagi, stok buah jeruk juga terbatas dan peminatnya tidak terlalu banyak.
Penjual buah jeruk besar, Hartati, mengaku peminat tidak sebanyak orang yang membeli jambu batu, tetapi sayang saat ini belum musim. Bahkan, dengan harga Rp5/000/ tiga buah, hanya beberapa bungkus yang laku. Padahal, jumlah orang yang menjual juga hanya dua hingga tiga orang saja.
“Saat kita menjual jambu berebutan karena penjual belasan orang, sedangkan yang menjual jeruk hanya tiga orang saja,” ujarnya di Desa Kambilo, Jumat.
Dia mengakui banyak penjual jambu yang menganggur dan duduk santai di rumah saja. Ada sebagian yang sibuk di sawah menanam kacang tanah dan sayur-sayuran. Namun, kebanyak penjual jambu tidak memiliki lahan pertanian, sehingga mata pencahariannya hanya mengandalkan jual jambu saja.
“Sebagian ada yang mencari jambu keliling, tetapi yang diperoleh juga tidak seberapa,” katanya.
Hal senada dikemukakan Ramlah dan Hasniah. Untuk sementara sebagian banyak yang menganggur, tetapi tidak lama lagi akan ada yang menjual nangka, jambu, dan lainnya. Biasanya penjual buah-buahan tidak selamanya ada, karena bergantung musim.
“Kalau musimnya lagi panen stok jambu akan banyak, demikian juga dengan mangga, dan lainnya. Ini sifatnya sementara dan sebagian dari kita ada yang ke sawah, tegalan, dan lainnya,” kata Hasniah di Kambilo, Jumat. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
