Kota Bima, Bimakini.com.- Uang senilai Rp195,7 juta yang raib digondol maling bersama brankas milik Dinas Peternakan (Disternak) Kabupaten Bima akhir pekan lalu, merupakan milik kelompok ternak. Uang itu untuk program penguatan dan penyelamatan sapi betina produktif pada SKPD setempat. Lalu siapa yang bertanggungjawab?
Kepala Bidang (Kabid) Budidaya Disternak Kabupaten Bima, Ir. Rusdi Idris, meyakinkan siap bertanggungjawab dan akan mengembalikan uang program yang hilang tersebut sebelum tahun anggaran 2012 bergulir. Sebelumnya, uang itu disimpannya dalam brankas dan ruang bidang setempat setelah dikumpulkan dari sejumlah kelompok ternak. “Uang itu memang saya simpan dalam brankas, yang jelas saya siap bertanggungjawab, saya sedang mengupayakan agar uang itu ditemukan kembali,” katanya di Disnak, Kamis.
Diakuinya, memang tidak ada petunjuk teknis yang mewajibkan kelompok menyetor dan mengumpulkan kembali uang itu kepada Disnak setempat setelah disalurkan dan dicairkan melalui rekening masing-masing kelompok ternak. Namun, pengumpulan itu dilakukan setelah Disnak dan masing-masing kelompok menyepakatinya.
“Memang tidak diwajibkan, tapi pengumpulan itu dilakukan setelah kesepakatan bersama,” katanya.
Menyoal mengapa Disnak harus mengumpulkan kembali dan menyimpan uang itu, Rusdi enggan menjelaskannya. Termasuk soal spekulasi yang menyebutkan peristiwa itu tidak tidak akan terjadi jika seandainya Disnak tidak meminta dan mengumpulkan uang itu dari kelompok.
“Itu sudah kesepakatan kami, kalau ada spekulasi seperti itu, silakan saja masyarakat berspekulasi seperti itu. Bahkan, ada kecurigaan keterlibatan orang dalam,” katanya.
Diakuinya, selama ini sudah berupaya maksimal mencari jejak pencuri uang itu hampir setiap hari dan malam. Bahkan, sudah melibatkan puluhan paranormal atau dukun. Kasus itu diduganya sarat muatan politis karena ingin menjatuhkan jabatannya.
“Menurut saya pencuri itu bukan orang kelaparan, tapi sengaja untuk menjatuhkan saya. Saya yakin otaknya orang yang tidak suka sama saya sengaja melakukan itu. Saya sudah berupaya melibatkan orang pintar dari Nipa, Wera, Sari (Sape), Ncera, dan Tolouwi, sekarang tunggu saja hasilnya,” katanya.
Rusdi memastikan sudah mengantungi berita acara berkaitan kesepakatan dengan kolompok untuk menyimpang uang program dalam brankas. “Saya akan bertanggungjawab, solusinya nanti entah dicicil atau bagaimana nanti solusinya jika memang tidak ketemu. Tapi, yang jelas program memang tertunda,” katanya.
Ditambahkannya, hingga kini pihak Kepolisian Resort Bima Kota masih berupaya mengungkap dan memburu otak pencurian uang ratusan juta itu. “Kemarin malam saya coba naik ke gunung karena ada jejak brangkas itu dirusak di sana. Pihak Kepolisian juga masih berupaya,” katanya. (BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
