Bima, Bimakini.com.- Warga Desa Kaowa Kecamatan Lambitu mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, khususnya Dinas Dikpora Kabupaten Bima, agar memrioritaskan peningkatan status Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas Jauh menjadi SMPN Satu Atap di Kadi Desa Kaowa. Masalahnya, lokasi sangat jauh dari sekolah induk hingga 10 kilometer.
Kepala SMPN 1 Lambitu, Drs Suharto, M.Si, mengatakan, kendala jauhnya jarak tempuh antara sekolah induk dengan kelas jauh, sangat menyulitkan guru dan siswa. Untuk saat ini yang ada baru pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) Teta dan Satap Kaboro, sedangkan kelas jauh di Kadi masih bergabung dengan SMPN 1 Lambitu.
“Kita berharap USB di Kadi Desa Kaowa lebih membutuhkan. Apalagi, jauh sekali dengan sekolah induk dan siswa membutuhkan pendidikan yang layak seperti sekolah lain di Kabupaten Bima,” katanya di Kelurahan Monggonao, Kamis (31/5).
Kondisi itu, dikuatirkannya, membuka peluang bagi siswa putus sekolah karena belum ada sarana pendidikan memadai dan bisa menampung mereka. “Kondisi saat ini masih menggantung dan menciptakan ketidakpastian bagi anak-anak untuk menempuh pendidikan di desanya. Apalagi, kondisi transportasi yang belum lancar,” katanya.
Dia mengharapkan dari keadaan seperti itu, ada perhatian khusus dari Bupati Bima agar SMPN Satu Atap Kadi segera dibangun USB karena dapat menampung beberapa siswa yang terancam putus sekolah. (BE.13)
