Connect with us

Ketik yang Anda cari

Olahraga & Kesehatan

KPA: 5.600 Pria Kota Bima Pelanggan Seks Komersial

Kota Bima, Bimakini.com.-Berdasarkan data pemerintah, sebanyak 5.600 pria di Kota Bima menjadi pelanggan seks komersial. Dari jumlah tersebut, hampir sebagian besar merupakan pria beristri. Kondisi ini dikuatirkan akan menambah banyak daftar pengidap HIV/AIDS yang hingga semester awal tahun 2012 ini mencapai 6 orang.

Demikian diungkapkan Koordinator KPA Pusat Wilayah Indonesia Timur, Setyo Wasono, saat acara roadshow Advokasi HIV dan AIDS Kota Bima dengan Tim KPAP Propinsi NTB di aula kantor Pemkot Bima, Rabu (13/6).

Dijelaskannya, dari 5.600 tersebut, jumlah pelanggan seks komersial yang telah beristri yakni sebesar 2.726 orang.  Jumlah tersebut bisa menjadi potensi peningkatan jumlah pengidap HIV/AIDS di Kota Bima. Sebab, tidak menutup kemungkinan wanita yang menjajakan seks yang digunakan mengidap HIV/AIDS.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Selanjutnya menular ke pengguna beristri dan pelanggan beristri menularkan ke istri. “Contoh kecil saja, kalau satu keluarga melahirkan dua anak, bisa dibayangkan berapa jumlah pengidap VIV/AIDS nantinya,” tutur Setyo.

Oleh karena itu, Setyo pun menganggap ini masalah kesehatan serius. Dia pun mengajak  agar menyelamatkan 104 ribu jiwa dari 140 ribu jiwa total penduduk Kota Bima. Masalah kesehatan ini tidak harus ditangani sendirian oleh Dinas Kesehatan Kota (Dikes) Kota Bima melainkan juga SKPD lainnya.

“Karena mencegah lebih mudah daripada mengobati, Salah satunya dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya remaja,” terangSetyo.

Sekretaris KPAP NTB, H. Soeharmanto, SH, menjelaskan jika kasus HIV/AIDS seperti fenomena gunung es.  Tampak hanya sebagian kecil, di bagian bawah lebih besar lagi. Berdasarkan estimasi, sejak tahun 2009 jumlah penderita HIV/AIDS di wilayah NTB sebanyak 1909 kasus. Semester awal tahun 2012 sebanyak 583 kasus dengan rincian 295 kasus HIV dan 288 kasus AIDS. Dari 10 kabupaten/kota yang ada, yang terbanyak kasus HIV/AIDS yakni Kota Mataram, karena merupakan kota besar.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Oleh karena itu, harus disepakati bahwa semakin aktif KPA menanggulangi, maka semakin banyak kasus HIV/AIDS yang terungkap. Mereka yang banyak terjangkit adalah IRT dan remaja berusia 15 tahun. IRT banyak terjangkit karena ditulari oleh suaminya yang sering melaksanakan tugas keluar kota.

Menularnya HIV/AIDS ini, terangnya, selain melalui sperma dan cairan darah juga bisa melalui cairan vagina dan ASI. Khusus  di Kota Bima, tahun 2012 ini tercatat sebanyak 6 kasus dengan usia antara 9 bulan dan 40 tahun. Empat di antaranya positif terjangkit HIV/AIDS, bahkan salah satunya meninggal.

Dua orang lainnya, yakni ibu dan anak, masih belum positif. Hanya saja, untuk antisipasi pihak Dikes  mengawasinya. Tahun 2011, jumlah kasus tercatat sebanyak 5 kasus. Dari jumlah tersebut, rata-rata yang terjangkit yakni waria dan karyawan. Bahkan, seorang di antaranya anggota TNI. (BE.20)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

CATATAN KHAS KMA

  ‘’SAYA mau tes daya ingat pak KMA,’’ katanya kepada saya suatu waktu. KMA itu, singkatan nama saya. Belakangan, semakin banyak kawan yang memanggil...

CATATAN KHAS KMA

SAYA belum pernah alami ini: handphone tidak bisa dipakai karena panas. Bukan hanya sekali, Tetapi berkali-kali. Juga, bukan hanya saya, tetapi juga dua kawan...

CATATAN KHAS KMA

CATATAN Khas saya, Khairudin M. Ali ingin menyoroti beberapa video viral yang beredar di media sosial, terkait dengan protokol penanganan Covid-19. Saya agak terusik...

Ekonomi

Bima, Bimakini.-  Munculnya wabah virus corona atau Covid-19, rupanya berdampak  pada pembayaran tagihan listrik. Seperti halnya di Kecamatan Bolo, pelanggan enggan bayar iuran bulan...

Berita

SEPERTI biasa, pagi ini saya membaca Harian  BimaEkspres (BiMEKS) yang terbit pada Senin, 10 Februari 2020. Sehari setelah perayaan Hari Pers Nasional (HPN). Mengagetkan...