Kota Bima, Bimakini.com.- Jika Anda sering melintas pada ruas jalan protokol dan pasar raya Kota Bima sepekan terakhir, pasti akan melihat sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus dan bendera organisasi yang berbeda-beda. Setiap hari membawa kardus bertuliskan sumbangan untuk korban banjir yang menerjang Kecamatan Belo dan sekitarnya, akhir pekan lalu.
Hingga kini, para mahasiswa itu masih “bergerilya” menggalang dana bagi ribuan korban banjir yang membutuhkan. Di persimpangan Bulog Bima misalnya, Jumat (1/6), anggota Aliansi Mahasiswa Indonesia (Aliansindo) Bima sudah bergerak selama tiga hari terakhir.
Menurut Rendi, koordinator penggalangan dana dari Aliansindo, hal itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian sosial mahasiswa terhadap ribuan korban banjir. Meski dana yang terkumpul tidak seberapa, tetapi diharapkan dapat meringankan beban para korban.
“Kami tidak ingin berpangku tangan, kami ingin berbuat meski sedikit, apalagi yang terkena musibah keluarga kita sendiri,” ujarnya di lokasi.
Aksi penggalangan dana itu juga, jelas Rendi, untuk menghapus kesan bahwa mahasiswa tidak hanya bisa berdemo, tetapi benar-benar berbuat dan peduli terhadap nasib sesama. Dia mengharapkan cara itu bisa “mengetuk hati” para dermawan agar ikut menyumbang dan meringankan nasib korban banjir.
Katanya, aksi itu telah dilakukan selama tiga hari dan direncanakan hingga empat hari agar nilai bantuan juga bisa dirasakan oleh masyarakat. Selama aksi itu semua pasar menjadi wilayah jelajah bersama rekan-rekannya dan terakhir akan difokuskan di persimpangan jalan protokol.
“Alhamdulillah yang terkumpul sudah sekitar 1 juta lebih, kita akan menyepakati bersama dulu nanti bentuk sumbangan yang disalurkan berupa uang atau diubah dalam bentuk barang,” ujarnya. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
