Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Mahasiswa STKIP Taman Siswa Desak Kejelasan Beasiswa

Bima, Bimakini.com.-   Kisruh masalah  beasiswa prestasi pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Taman Siswa Bima, masih  mengemuka. Setelah aksi protes yang berujung penyegelan Sekretariat BEM kampus setempat dua hari lalu, masih ada mahasiswa yang memrotesnya.                  

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani,  Kesehatan dan Rekreasi  (Penjaskesrek) STKIP Taman Siswa Bima, Abdul Hamid Abdullah, mendesak pihak kampus segera menjelaskan mengapa alokasi beasiswa tidak merata. Jika tidak akan menimbulkan protes dan aksi lebih lanjutan. “Sudah saatnya pihak kampus transparan, biar itu jadi bagian dari pendidikan bagi masyarakat. Jika ingin membungihanguskan korupsi harus dimulai dari yang terkecil, apalagi mahasiswa merupakan agent of change,” katanya di kampus setempat, kemarin.

Hamid mengaku, saat tahun 2011 lalu mengurus seluruh kelengkapan persyaratan administrasi untuk memeroleh beasiswa prestasi, termasuk membuka rekening pribadi untuk penyaluran dana itu, setelah disuruh dan direkomendasikan salahsatu dosen setempat. Namun, ironis setelah kelengkapan itu rampung dan namanya masuk daftar, beasiswa itu tidak jelas juntrungannya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

       “Saya sudah keluarkan biaya dan waktu untuk urus kelengkapan, termasuk surat keterangan, buka rekening bank untuk diserahkan ke kampus. Tapi, ujung-ujungnya beasiswa itu tidak jelas di mana, sampai sekarang saya belum terima,” katanya.

      Dia mendesak pengelola kampus agar transparan dan menjelaskan aliran beasiswa tahun 2011 lalu. “Mungkin Ketua STKIP (Taman Siswa) dan Yayasan tidak tahu, tapi bisa saja orang-orang di bawahnya yang  menyelewengkannya. Untuk itu, kami mohon kepada Bapak Ketua agar mau beraudiensi dengan kami,” desaknya.

     Diakui alumnus SMAN 1 Bolo ini, tidak hanya dirinya, banyak mahasiswa jurusan lain yang mengeluh belum menerima beasiswa prestasi. Padahal, sudah melengkapi bahan. Hanya saja, mereka tidak berani bersuara. “Menurut saya wajar saja muncul tanda tanya dari kami mahasiswa, kan aneh setelah bahan diurus lengkap beasiswa tidak jelas,” katanya.

       Sebelumnya seperti dilansir Bimakini.com kepada pendemo, Ketua STKIP Taman Siswa Bima, Drs. H. Sudirman Ismail, M.Si, menjelaskan penentuan nama calon penerima beasiswa tersebut sudah dibahas dan sudah diinformasikan ke seluruh jurusan.  

Iklan. Geser untuk terus membaca.

         Sudirman menjelaskan jumlah mahasiswa yang akan menerima beasiswa itu sebanyak 39 orang. Namun, karena pertimbangan dan kebijakan pihak kampus, akhirnya jumlah penerima beasiswa ditambah menjadi lebih dari 100 orang.

         Sudirman membantah tudingan berkonspirasi dengan BEM soal penentuan nama calon penerima beasiswa. “Terkait penentuan nama-nama calon penerima beasiswa ini kami sudah melakukan koordinasi dengan BEM dan juga Ketua tingkat masing-masing jurusan. Tidak ada yang namanya kosnpirasi ataupun nepotisme itu,” tegasnya.  (BE.17)

 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

CATATAN KHAS KMA

NEGARA ini tidak begitu populer. Apalagi mau disandingkan dengan Amerika. Atau Jerman tetangganya. Saya hanya mengerti dua hal dari negara ini. Satunya Pakta Warsawa,...

NTB

Mataram, Bimakini.- Salah satu visi Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, yaitu meningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pondasi daya saing daerah. Melalui visi itu,...

Peristiwa

UNTUK mengisi waktu luang, dr Akbar kembali mengeluarkan handphone untuk menulis perjalanannya di Palu. Tempat favoritnya yaitu Masjid An Nur Sigi – Palu. Berikut...

Berita

Kota Bima, Bimakini.-  Video viral anak SMA yang protes Polantas dengan bahasa Bima, kini makin populer saja. Di fanpage Otosia.com, hingga Kamis pagi, 3...

Pendidikan

Bima, Bimakini. – Ratusan mahasiswa STKIP Taman Siswa Bima menggelar aksi di kampus setempat Senin (17/10/2016). Mereka menyorot dugaan pungutan liar (pungli) terstruktul di...