Connect with us

Ketik yang Anda cari

Opini

Muslim-kah para Pemuda itu?

(Muhammad Fikrillah)

Tadi siang, usai Jumatan di Masjid Al-Huda, Lingkungan Karara Kota Bima, saya melewati sekumpulan pemuda kampung. Mereka sedang ngobrol  di halaman rumah seorang warga. Jumlahnya sekitar lima orang. Mereka tidak memakai baju. Maklum saja, kegerahan suasana menyebabkan masyarakat Mbojo memilih berbuka baju. Tentu saja bagi kaum laki. Kalau sebaliknya, bisa menjadi tontonan gratis he…he…

Apa yang dibicarakan para pemuda itu? Entahlah, ngalor-ngidul pasti. Tetapi, itu tidak penting. Hal yang menguatirkan adalah tampilan performa keagamaan mereka yang diekspresikan di depan publik. Di depan Saudara-Saudara mereka Muslim lainnya. Lokasi ngerumpi mereka itu hanya sekitar puluhan meter dari Masjid. Itu berarti suatu demonstrasi ketidakpatuhan beragama. Pemandangan yang tidak nyaman. Ironis! Melalaikan Jumatan dan ibadah fardu lainnya adalah fenomena dari dinamika keberagamaan kita. Bukan penyakit baru memang.

Muslim-kah para pemuda itu? Meminjam judul Sinteron, apakah “Sampean Muslim?” Mereka memang Muslim, setidaknya itu yang tercantum dalam kartu tanda penduduk (KTP) dan pengakuan saat pencatatan administrasi pendidikan dan kependudukan. Harus diakui, masih banyak dari mereka yang mengaku Muslim justru mendegradasi ke-Muslim-an mereka dengan tindakan yang menyerang identitasnya itu. Mereka tidak mengamalkannya.

Padahal, Allah mengingatkan dan menyuruh Muslim bergegas ke Masjid dan meninggalkan aktivitas lainnya demi memenuhi panggilan shalat Jumat. Al-Quran Surah Al-Jumuah ayat 9 jelas menyatakan: “Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (AI-Jumu’ah: 9).

Seorang Muslim yang meninggalkan shalat Jumat tiga kali atau lebih berturut-turut, menurut Zainal Abidin, Lc, statusnya seperti seseorang yang meninggalkan shalat lima waktu. Shalat wajib lima waktu, termasuk shalat Jumat, merupakan rukun Islam paling agung setelah syahadah, tiang agama, cahaya keyakinan, peristirahatan ahli ibadah, wahana komunikasi antara hamba dengan rabnya dan tempat mencari ketentraman hati bagi kaum mukimin.

Shalat wajib lima waktu, terutama shalat Jumat, harus dikerjakan tepat pada waktunya sebagaimana firman Allah: “Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa: 103). Bukankah shalat merupakan amalan yang pertama kali dihisab Allah pada hari Kiamat nanti?

Menurut M. Quraish Shihab, meninggalkan shalat Jumat bagi seorang pria baligh dan tidak dalam keadaan musafir atau udzur lainnya, hukumnya haram. Meninggalkannya tiga kali berturut-turut adalah tanda kemunafikan yang jelas. Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang meniggalkan tiga Jumat berturut-turut–karena mempermudah–maka Allah menutup hatinya.” (HR Muslim, Abu Daud, Attirmidzy, dan lain-lain melalui Abu al-Ju’ad Ad-Dhamry).

Mumpung belum terlambat, kaum muda yang mulai tidak akrab dengan aktivitas kewajiban agama mereka diajak kembali. Merekalah “bahan baku” masa depan Islam. Dari ekspresi (kesalehan) merekalah wajah Islam ke depan dipertaruhkan.

(Pernah dimuat di http://sosbud.kompasiana.com/2011/12/03/muslim-kah-para-pemuda-itu/)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pemerintahan

Dompu, Bimakini.com.- Pemuda diharapkan meningkatkan wawasan kebangsaan, juga sebagai elemen menjaga harmoni kehidupan bangsa. Saat ini, banyak yang bisa memengaruhi cara berfikir dan bertindak...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.-  Aksi penganiayaan kembali terjadi di Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima. Kali ini dialami Fauzi (18), warga Desa Dore Kecamatan Palibelo. Remaja itu diduga...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.com.- Perilaku pemuda sekarang ini semakin liar asaja. Saat bulan Ramadan, masih ada sebagian dari pemuda yang  doyan mengonsumsi Narkoba jenis sabu....

Politik

Bima, Bimakini.com.- Hasil klarifikasi Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Bima terhadap Camat Woha, Dahlan, akan direkomendasikan kepada Pj. Bupati Bima, Drs. Bachrudin, untuk kepentingan...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.com.- Pemerintah Kota (Pemkot) Bima memastikan akan memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi  generasi muda untuk berekspresi menyalurkan setiap kemampuannya, tanpa dibatasi sedikit...